Ramadhan
semakin membuat Qowiyy semangat mengaji. Ke mana-mana membawa Al Quran Syamil kepunyaannya.
Qowiyy membacanya selalu setiap menyelesaikan sholat 5 waktu. Hari ini
istimewa. Lepas ashar akan ada simakan bacaan Al Quran dari ayahnya.
“Qowiyy,
kalau lancar dan benar bacanya, ada hadiah untukmu!”
Qowiyy
tak sabar menunggu waktu ashar tiba. Dia membaca AlQuran agar nanti semakin
lancar. Masih penasaran surat apa nanti yang akan dibacanya. Ayahnya tak
memberitahukannya.
Adzan
ashar berkumandang. Qowiyy dan ayahnya sholat berjamaah di masjid.
“Sudah
siap Qowiyy?” tanya ayahnya sembari jalan pulang dari masjid.
Qowiyy
mengangguk yakin dan tersenyum. Sore itu simakan digelar. Ayahnya memintanya
membaca salah satu surat di juz 28. Qowiyy tak menyangka. Sampai Ramadhan hari
ke-10, dia masih membaca sampai juz 5. Sehari setengah juz. Ramadhan kali ini pertama kalinya dia membaca
Al Quran. Setelah sebelumnya belajar abatasa, panjang pendek, dengung, dst.
“Ayo
dibaca, Nak!” ayahnya berkata lembut.
Qowiyy
membuka Al Quran juz 28. Dia pun mulai membaca. Ayahnya mendengarkan dengan
penuh seksama sambil menyimak. Terdengar merdu Qowiyy mengaji. Bacaannya sudah
benar. Tak ditemukan kesalahan. Namun, tiba-tiba, ayahnya memberhentikan
bacaannya.
“Ada
apa, Ayah?” tanya Qowiyy heran.
“Sepertinya
ada yang keliru, Nak! Coba bawa sini Al Quranmu!”
Qowiyy
menyerahkan Al Qurannya. Sudah lama Al Quran itu dibelikan ayahnya. Terkadang,
adiknya yang masih usia 2 tahun suka juga memainkannya. Seolah sudah bisa
membaca dengan gaya biacaranya yang lucu.
Ayah Qowiyy tertawa ringan. Qowiyy
penasaran.
“Kenapa tertawa, Ayah?
Adakah yang salah?”
“Coba cek ayatnya, Nak!”
Qowiyy menelusuri ayat
demi ayat. Masih urut hingga kemudian dia mendapati hal yang aneh. Ayatnya
meloncat jauh. Tidak urut ketika dia pindah halaman. Ternyata, ada satu lembar
Al Quran yang dibaca Qowiyy hilang. Qowiyy baru ingat, adiknya lah yang lusa
kemarin mengambil lembaran itu. Kebetulan memang sudah lepas lembarannya,
sehingga adiknya mudah mengambilnya. Tapi, ditaruh mana ya? Mengitari kamarnya
tak kunjung dia menemukannya.