Sering
ya membaca tulisan judul di atas? Entah di status facebook atau status whatsapp
atau BBM. Pertanda apakah gerangan? Ada yang sedang menyelesaikan tugas akhir
kuliah, sakit, atau sedang repot mengurus anak. Yang terakhir ini biasanya
dialami para ibu sehingga memantau media sosial atau HP nya dalam intensitas
yang jarang.
Termasuk
Muri Handayani. Ibu dari Zhafran ini di tengah kesibukannya mengelola Sekolah
Bisnis Online (SBO) dan bisnis hijabnya, ada kalanya memang terang-terangan
menulis status di fb nya yang menyatakan bahwa hari itu “slow respond”. Seperti
ketika anaknya akan belajar tentang pemadam kebakaran, perempuan yang kerap
disapa dengan nama Hani ini tak lupa mengumumkannya.
Apa
maksudnya? Apakah berarti Hani tak serius mengelola bisnisnya? Tidak! Justru
ini bagian dari keprofesionalitasnya mengelola bisnis onlinenya. Dengan adanya pemberitahuan tersebut berarti
Hani menunjukkan bahwa ada kesibukan lain yang tidak bisa ditunda, sehingga
bisa mencegah adanya komplain dari customer karena responnya tidak segera
mendapat jawaban.
Pemberitahuan
semacam ini juga mengindikasi bahwa begitulah seorang perempuan menjalankan
perannya. Hani tidak lupa dengan profesi sebenarnya yaitu seorang ibu. Anak
adalah bagian utama kehidupannya yang tidak bisa sembarangan mengurusnya. Ibu
harus senantiasa ada jika anak membutuhkannya. Jangan sampai sedih melanda anak
karena ibu tak peduli dengannya.
Slow
respond adalah pertanda. Hani, founder HS (Homeschooling) Muslim Bandung ini, ingin menyeimbangkan hidupnya. Bisnis melejit,
waktu bersama anak juga tidak sedikit. Apalagi Hani mempunyai asisten sendiri
yang turut mengawal SBO, maka jika ada pertanyaan bisa langsung kepada
asistennya. Slow respond bisa teratasi dengan baik.
Berbisnis
dan menjadi mompreneur memang menyenangkan. Namun, menjadi seorang ibu juga
anugerah yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Menjalankan dua peran
bersamaan bukanlah hal yang gampang. Pemberitahuan “slow respond” juga akan
menjadi nilai edukasi tersendiri, bahwa ibu tetaplah ibu yang takkan pernah
bisa meninggalkan anak-anaknya.
Profesionalis memang harus diutamakan ya...mantaap..
BalasHapus