Jumat, 10 Oktober 2014

TNI Harus Melek Dunia Cyber


                TNI baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-69. Hiruk pikuk perayaannya terasa di berbagai penjuru nusantara. Di Palangkaraya meski kabut asap menyelimuti, perayaan HUT TNI tetap berlangsung meriah. Di Surabaya tak ketinggalan hebohnya. Acara yang dipusatkan di Mako Amaritim, 7 Oktober 2014 lalu benar-benar meriah. Parade ratusan pesawat tempur dan kegagahan prajurit TNI tampil dengan sangat memukau. Hypernet bahkan ditunjuk langsung sebagai official internet partner dalam acara tersebut.

                Bicara soal Hypernet tentu pikiran kita langsung tertuju kepada internet. Kalau bicara soal internet maka begitulah dunia cyber. Sekarang, serba maya saja bisa. Mau jualan lewat dunia maya oke. Mau cari jodoh, bahkan juga bisa. Mau menyebarkan informasi terbaru entah itu baik atau buruk juga gampang-gampang saja. Dunia maya memberikan kemudahan dalam banyak hal. Namun, dunia cyber yang maya ini juga menyimpan kekhawatiran. Perang juga bisa dilancarkan lewat dunia maya ini. Cyber war menjadi tantangan baru TNI masa kini dan mendatang.

                Sudah saatnya TNI tidak hanya fokus pada perang konvensional serta pengamanan territorial negara dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Cyber war sangat bisa mengancam keberadaan negara Indonesia. Perang ideologi, ekonomi, sosial, dsb bisa menjadi fokus untuk melumpuhkan kekuatan bangsa dan diangkat dalam dunia cyber. Nuning, anggota Komisi 1 DPR juga menegaskan kembali soal cyber war ini.


                Ke depan, TNI harus waspada terhadap ancaman ini. Anggota TNI meski professional juga dalam masalah percyberan ini. Melek internet  tak bisa ditolerir lagi. Hypernet dengan pimpinannya Sudianto Oei, bisa menjadi sarana yang pas untuk internet cepat anti lelet, hingga perkembangan dunia cyber cepat diupdate TNI. 

1 komentar:

  1. iyaa TNI harus mulai belajar cyber karna cyber crime kan mulai banyak .. malah kebanyakan kejahatan skrg dari dumay

    BalasHapus