TNI
baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke-69. Hiruk pikuk perayaannya
terasa di berbagai penjuru nusantara. Di Palangkaraya meski kabut asap
menyelimuti, perayaan HUT TNI tetap berlangsung meriah. Di Surabaya tak ketinggalan
hebohnya. Acara yang dipusatkan di Mako Amaritim, 7 Oktober 2014 lalu
benar-benar meriah. Parade ratusan pesawat tempur dan kegagahan prajurit TNI
tampil dengan sangat memukau. Hypernet bahkan ditunjuk langsung sebagai
official internet partner dalam acara tersebut.
Bicara
soal Hypernet tentu pikiran kita langsung tertuju kepada internet. Kalau bicara
soal internet maka begitulah dunia cyber. Sekarang, serba maya saja bisa. Mau
jualan lewat dunia maya oke. Mau cari jodoh, bahkan juga bisa. Mau menyebarkan
informasi terbaru entah itu baik atau buruk juga gampang-gampang saja. Dunia
maya memberikan kemudahan dalam banyak hal. Namun, dunia cyber yang maya ini
juga menyimpan kekhawatiran. Perang juga bisa dilancarkan lewat dunia maya ini.
Cyber war menjadi tantangan baru TNI masa kini dan mendatang.
Sudah
saatnya TNI tidak hanya fokus pada perang konvensional serta pengamanan territorial
negara dengan cara yang sama dengan sebelumnya. Cyber war sangat bisa mengancam
keberadaan negara Indonesia. Perang ideologi, ekonomi, sosial, dsb bisa menjadi
fokus untuk melumpuhkan kekuatan bangsa dan diangkat dalam dunia cyber. Nuning,
anggota Komisi 1 DPR juga menegaskan kembali soal cyber war ini.
Ke
depan, TNI harus waspada terhadap ancaman ini. Anggota TNI meski professional juga
dalam masalah percyberan ini. Melek internet
tak bisa ditolerir lagi. Hypernet dengan pimpinannya Sudianto Oei, bisa menjadi sarana yang pas untuk
internet cepat anti lelet, hingga perkembangan dunia cyber cepat diupdate TNI.
iyaa TNI harus mulai belajar cyber karna cyber crime kan mulai banyak .. malah kebanyakan kejahatan skrg dari dumay
BalasHapus