Minggu, 31 Agustus 2014

Pijat Bayi Tingkatkan Produksi ASI


                Bayi dipijat sudah ada sejak zaman dahulu kala. Apalagi jika bayi dalam keadaan kurang sehat badan, biasanya orang tua mengajak bayinya ke tukang pijat untuk “diurut”. Sekarang, pijat bayi tak harus menunggu bayi sakit lho! Kapan saja bisa, bahkan tiap hari dilakukan hasilnya tambah bagus. Orang tua bayi bisa melakukannya sendiri di rumah. Namun, orang tua bisa membawa bayinya ke rumah sakit atau salon bayi yang menyediakan pijat bayi.

                Pijat bayi bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi yang rutin dipijat, sistem pencernaannya akan lancar. Selain itu, produksi ASI akan meningkat seiring dengan kekonsistenan bayi dipijat. Baik itu pijat dilakukan oleh sang ibu bayi sendiri, ayahnya, atau orang lain seperti tenaga pijat di rumah sakit atau salon bayi.

                Kok bisa? Jika yang melakukan ibu bayi sendiri wajar, karena ada bonding yang bagus di antara keduanya. Kalau orang lain yang memijat, bagaimana ceritanya? Bayi yang dipijat sebaiknya memang dalam kondisi kenyang dan tidak mengantuk. Ketika dipijat, bayi diajak bercengkrama, bernyanyi, dsb sehingga pijat terasa asyik. Ketika selesai dipijat biasanya bayi akan lapar dan mengantuk kembali. Karena kondisi perut kosong inilah yang menyebabkan bayi akan senang menyusu ibunya. Bayi lahap menyusu.Hukum alam akan terjadi, bahwa ketika intensitas menyusu meningkat maka produksi ASI akan turut meningkat. Ikatan ibu dan bayi akan semakin lengket, tentu saja. Kenyang menyusu, tidur bayi pun lelap.

                Hal inilah yang menjadikan Latifa, Moslem & Baby Salon Spa memberikan fasilitas pijat bayi juga sebagai wujud kepeduliannya terhadap gerakan dukung ASI. Dilengkapi dengan senam bayi dan renang bayi, pijat bayi serasa lebih nikmat. Bayi mengalami relaksasi yang luar biasa sehingga bayi tambah lebih sehat. Syaraf ototnya terstimulus dengan baik pula.


                Rugi sekali deh kalau bayi tak pernah merasakan pijat bayi. ASI berlimpah, segalanya jadi lebih happy. Bayi sehat, ceria, dan cerdas sejak dini.

Jumat, 29 Agustus 2014

SBO, Dari Foto Produk Sampai Penetapan Harga Jual


                Bisnis online akhir-akhir ini kian menjamur. Wajarlah hal ini terjadi. Dengan membuka bisnis online, pegiatnya bisa menghemat dana sebesar 99% karena tidak perlu tempat khusus untuk menggelar produk. Apalagi pengguna internet khususnya sosial media makin bertambah dari hari ke hari. Selain itu calon konsumen gampang mendapatkan produk yang diinginkan sedang di daerahnya sendiri tidak ada yang berjualan.

                Berbisnis online juga mudah caranya. Pebisnis hanya cukup mengupload foto produknya di website toko onlinenya atau di sosial media, maka calon konsumen berdatangan. Persaingan harga jual pun bisa dilihat calon konsumen sehingga mereka bisa dengan mudah memilih toko online yang sesuai dengan isi dompet mereka.

                Meski demikian, pebisnis online tak sembarangan mengupload foto produknya lho. Ada kode etik yang harus diperhatikan. Jika pebisnis adalah distributor, agen, atau reseller, upload foto produk boleh menggunakan seperti yang digunakan supplier jika memang diijinkan. Namun, sebagian besar supplier mengijinkan hal ini terjadi. Jika pebisnis ingin menggunakan foto orang lain yang telah menggunakan produknya, maka juga sudah atas ijinnya. Kecuali jika pebisnis menggunakan foto pribadi miliknya.

                Bisnis online dengan segala pernak perniknya, akhirnya membuka peluang bisnis baru. Muri Handayani, peraih juara 3 Inspiring Woman Preneur dengan optimis membuka Sekolah Bisnis Online (SBO). Bagaimanapun, pebisnis online juga harus belajar untuk meningkatkan mutu pelayanan bisnisnya agar tak kalah bersaing di dunia maya. Sampai saat ini, sudah tercatat ada 400 peserta mengikuti sekolahnya. Bahkan ada pesertanya yang berasal dari Amerika dan Swedia. Awalnya, Hani, begitu perempuan ini disapa, membuka kelas tatap muka, namun melihat perkembangan internet sekarang makin canggih, sekolah bisnis ini pun dibuka dan dilirik banyak orang.

                Ada banyak hal dipelajari di SBO termasuk foto produk tadi agar tampak cantik. Selain itu ada branding, optimalisasi sosial media untuk pemasaran, sampai penetapan harga jual hingga mampu bersaing di dunia maya. Hani, perempuan asal Bandung ini menggarap apik materi-materi tersebut.

                Meski baru meluluskan ratusan alumni sejak setahun lalu SBO diluncurkan, namun tak menyurutkan semangat Hani. Beberapa tahun ke depan, perempuan ini menargetkan ada 5000 alumni dari SBO. Jiwa optimis ini juga terkait langsung dengan cita-cita Hani sebagai Online Bussiness Coach.


                Bisnis online kian meroket? Kerja keras dan cerdas adalah solusinya. SBO bisa mendukung bisnis online Anda!

Daycare atau TK?


                Di kota-kota besar, daycare banyak didirikan kini. Kebutuhan ibu bekerja sehingga tak mampu mengasuh anaknya di pagi sampai sore hari menyebabkan mereka berbondong-bondong menitipkan anaknya ke daycare. Ada anak yang usianya 4, 5, atau 6 tahun dititip di daycare. Usia-usia anak berada dalam masa keemasan. Di daycare, anak-anak mereka distimulus tumbuh kembangnya sehingga tidak ada kekhawatiran orang tua, khususnya ibu meninggalkan anak mereka di sana.

                Namun, tidak semua orang tua menitipkan anaknya usia-usia tersebut di daycare. Mereka memilihkan TK untuk kegiatan bermain dan belajarnya. Sepulang sekolah, anak dijemput pengasuhnya yang juga pembantu rumah tangga di rumahnya. Jadi, aktivitas anak selepas dari TK, ya, di rumah. Alasan mereka sebagian besar supaya anak mudah bersosialisasi dan siap untuk masuk SD kelak.

                Jadi, mau ke daycare atau ke TK? Terserah saja, asalkan tetap dengan pertimbangan yang matang. Sama-sama baiknya dan memang ada faktor-faktor penentu yang meski diperhatikan sebelumnya. Daycare atau TK yang orang tua pilih hendaknya memiliki kurikulum yang jelas dengan menghadirkan kegiatan fun learning sesuai jenjang usia serta tumbuh kembang anak. Terlebih lagi, daycare atau TK harus memiliki kualifikasi guru yang terbaik, karena ujung tombak kualitas daycare atau TK ada pada mereka.

                Kedua hal inilah yang turut diperhatikan oleh pengelola Chike Daycare dan Siera Ngangi, pemilik KiwiKids Preschool dan Kindergarten. Guru yang berkualitas minimal harus menguasai bagaimana kegiatan yang menyenangkan bagi anak dalam melatih motorik kasar, motorik halus, kemampuan bahasa, emosional, sosialisasi, dan kemandirian anak. Banyak pendekatan yang bisa dilakukan entah dengan sistem sentra atau Montessori atau yang lainnya. Yang terpenting, kemampuan dasar anak pada usia tersebut bisa tercapai dengan baik. Anak pun bisa lebih menghargai diri sendiri dan kehidupannya.

                Guru yang bermutu adalah kunci, selain ruangan bermain dan belajar yang nyaman. Kesabaran dan ketelatenan mereka terhadap anak juga kunci yang tidak boleh ditinggalkan begitu saja. Daycare atau TK pilihan orang tua harus melihat sisi ini.


                Jadi, mau ke daycare atau ke TK? Lihat kurikulumnya dan progress profil guru-gurunya!

Rabu, 27 Agustus 2014

Atur Jadwal Menulis dan Membaca dengan Metrik!


                Menulis bagi ibu rumah tangga itu gampang-gampang susah. Kala jadwal mengurus anak dan pekerjaan lainnya padat, kegiatan menulis akhirnya terbengkalai. Padahal, ingin sekali menulis. Terkadang, unsur malas atau lelah juga salah satu penyebabnya. Akibatnya, fokus untuk terus berlatih menulis menjadi terhenti.

                Nah, sekarang tidak lagi! Menulis bisa setiap hari. Menulis bisa dengan senang hati. Ada metrik penulisan yang akan menuntun mengaktifkan jari untuk meramu kata-kata lagi. Metrik ini bisa dipakai oleh siapa saja, tidak hanya bagi ibu rumah tangga saja.

                Bagaimana metrik ini bekerja? Metrik penulisan mengajak penulis untuk memetakan kegiatan menulisnya ini selama sebulan. Penulis diajak memasang target tentang kegiatan menulisnya dalam sebulan itu. Misalkan dalam sebulan ingin merampungkan sebuah naskah buku sebanyak 120 halaman, maka 120 halaman itu hendaknya bisa dibagi beberapa halaman dalam setiap harinya. Jika mau dibuat rata, maka setiap hari penulis harus menulis 4 halaman saja. Tempelkan metrik yang sudah diisi target hariannya di dinding atau tempat mana saja yang mudah dilihat.

                Semakin sering dilihat, maka menulis akan semakin semangat. Tak hanya menulis buku, menulis apa saja bisa menggunakan metrik penulisan ini. Sebelum diluncurkan produknya, Indari Mastuti sudah mengujicobakannya pada beberapa pelatihan dan membawa hasil yang bagus. Metrik ini mengajak penulis jadi lebih fokus, konsisten, dan komitmen untuk tidak berhenti menulis.

                Bagusnya lagi, metrik penulisan ini bisa dipakai berkali-kali lho! Didesain seperti whiteboard, maka setelah ditulisi, metrik ini bisa dihapus kembali, lalu ditulisi lagi. Jadi, tak perlu beli berkali-kali.

                Ajaibnya, metrik penulisan ini juga otomatis mengajak penulisnya jadi keranjingan membaca. Menulis dan membaca bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jadi, jangan kaget jika menggunakan metrik ini, penulis bisa melahap beberapa buku/bacaan setiap bulannya.


                Mau menulis dan membaca dengan komitmen tinggi, pakai metrik ini. Tinggal isi target hariannya, tempel, dan lihat hasil nyatanya!

Senin, 25 Agustus 2014

Perencanaan Keuangan Baik, Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Naik

Perencanaan keuangan pasti ada pajak didalamnya

                Merencanakan keuangan memang harus detail. Jika ada elemen yang terlewat dan tiba-tiba ingat lalu ada dana yang harus dikeluarkan mendadak saat itu juga, urusannya jadi kacau. Apa yang direncanakan bisa berantakan, sedikit atau banyak.

                Misalnya tentang pajak. Sebagian besar orang melupakan pajak, sehingga pos dana untuk ini sering kali diabaikan. Buktinya, ketika mewawancarai Zeti Arina, perempuan yang sekarang menjabat ketua IKPI Surabaya ini menjawab bahwa prosentase orang membayar pajak di Indonesia masih sangat rendah. Menurut data penelitian yang dilakukan oleh Dirjen Pajak, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih tergolong sangat rendah. Prosentasenya masih di bawah 13% dari Pendapatan Nasional Bruto tahun 2013. Makanya edukasi pajak ke masyarakat dan perusahaan harus senantiasa dilakukan jika ingin negara ini berkembang.

                Bagaimana jika tiba-tiba ada tagihan membayar pajak, padahal sebelumnya si empunya tidak menganggarkan dana pajak di perencanaan keuangannya? Tentu akan menjadi kelimpungan. Jika nilainya kecil bisa diambil dari pos yang lain, jika besar lain lagi urusannya. Hal seperti ini yang akhirnya malah membuat orang bingung tujuh keliling. Apalagi jika tagihan pajak bersamaan dengan bayar uang sekolah anak, dsb.

                Perencanaan keuangan masyarakat Indonesia masih berkutat pada masalah yang belum strategis dan berpikir jangka panjang. Sehingga detail-detail seperti pajak akhirnya tidak teringat. Masyarakat masih saja berpikir pemasukan sekian dan pengeluaran sekian. Terbatas hari ini atau maksimal sebulan. Padahal masalah keuangan itu melingkungi masalah yang sangat luas. Musti dirinci dan direncanakan dengan cermat.

                Rina Dewi Lina, penulis buku "Hemat Bisa Miskin Boros Pasti Kaya" bisa menjadi teman untuk merencanakan keuangan lebih baik. Bagaimanapun menghitung pemasukan dan pengeluaran hari ini memang penting, namun merencanakan adanya pemasukan dan merencanakan pengeluaran ke depannya juga tak bisa disepelekan. Memikirkan sekarang perencanaan biaya pendidikan anak ketika kuliah nanti jauh lebih baik daripada baru memikirkannya ketika saatnya tiba. Padahal biayanya tidaklah sedikit. Termasuk pajak. Bagi yang memiliki perusahaan, justru jauh-jauh hari sudah direncanakan bagaimana keuangan terkait pembayaran pajak ini.


                Jika perencanaan keuangan baik, membayar pajak tak lagi dikesampingkan. Pembangunan Indonesia bisa tetap berjalan!

Kesungguhan Membawa Prestasi Gemilang


                Kesuksesan tidak akan pernah datang sendiri. Keberhasilan tidak serta merta muncul di depan mata. Ada jalan panjang untuk menuju ke sana. Ada usaha maksimal untuk meraihnya. Jungkir balik, menentukan prioritas, komitmen tinggi, dan senantiasa lurus berjalan dalam visi yang sudah ditetapkan.

                Apresiasi positif hanya untuk orang-orang yang proaktif. Prestasi gemilang hanya untuk orang-orang yang berjiwa pemenang. Kesungguhan pasti akan mengundang jalannya untuk menggapai kesuksesan. Stefie Siera Ngangi dan Muhammad Ajie diantaranya.

                Kecintaannya kepada seni tari Ballet membawa Siera Ngangi berpikir keras bagaimana anak-anak Indonesia yang menyenangi dunia tari seperti dirinya bisa terfasilitasi. Tercetuslah akhirnya Stefie’s House of Creativity (SHOC). Sampai saat ini, SHOC sudah memiliki siswa sebanyak 55 anak. SHOC setiap hari membuka pendaftaran siswa. Inilah nilai lebih SHOC sehingga kapan saja orang tua menginginkan sekolah untuk mengasah kemampuan tarinya, SHOC siap menerima. Kiprah SHOC sendiri pernah memenangi juara III kompetisi lomba Ballet anak yang diadakan di mall Jakarta, menjadi pengisi acara Disney Lantern di Senayan, dan mendapat kepercayaan menjadi pengisi acara di acara pernikahan atau ulang tahun.

                Sukses membawa SHOC dikenal banyak orang, Siera Ngangi tak lantas berhenti. Dia pun mendirikan Kiwikids Preschool & Kindergarten. Dengan menggunakan pendekatan Montessori, taman pendidikan anak usia dini yang diprakarsainya ini bisa diminati masyarakat.

                Beda Siera Ngangi, beda lagi Muhammad Ajie. Laki-laki asal Bandung ini memperlihatkan kesungguhannya meraih sukses di bidang yang lain. Memilih dunia games, bukanlah asal-asalan saja. Kesenangannya pada dunia ini ditambah kerja keras yang tiada henti makin memantapkan bisnisnya. Tinker games mampu merambah pasar dunia termasuk Jepang dan Eropa. Tak ketinggalan, reputasi Indonesia naik karena unsur budaya Indonesia yang ditampilkan Tinker Games di setiap debut gamesnya.

                Inovasi dan kreativitas Muhammad Ajie dan tim memang tak bisa dipungkiri turut melajukan prestasi gemilang yang dari ke hari kian diraih Tinker Games. Kejelian melihat pasar berhasil memunculkan mobile games yang siap santap setiap saat.


                Kesungguhan yang membuahkan hasil. Siapa yang sungguh-sungguh, akan mendapatkannya. Nasihat yang perlu selalu diingat dalam setiap langkah dan desah nafas kita. Siera Ngangi dan Muhammad Ajie memberi buktinya. 

Siapa yang Memiliki, Maka Bisa Memberi


                Siapa yang memiliki, maka bisa memberi. Siapa yang memberi berarti dia peduli. Kalimat ini cocok sekali mewakili dua perempuan ini, Titin Agustina dan Indari Mastuti. Kemampuan yang dimiliki keduanya bisa memberikan manfaat kepada perempuan lainnya. Ketrampilan mengolah perca yang dikuasai Tina ditularkan kepada perempuan yang tinggal di penjara. Kemampuan menulis yang dimiliki Indari pun demikian halnya. Setiap hari virus menulis itu gampang makin dirasakan kaum perempuan.

                Tina, tak pernah merasa canggung keluar masuk penjara untuk memberdayakan sesamanya di sana. Memetakan SDM khususnya perempuan di penjara agar tepat bekerja sesuai bidangnya bukanlah hal yang mudah. Menjadi sociopreneur menguatkan Tina terus berkarya di sana. Perempuan di penjara tak boleh hanya duduk menunggu nasibnya menjadi lebih baik. Ketika mereka bebas, sebisa mungkin sudah punya bayangan mau berbuat apa. Modal kreativitas kain perca yang mereka miliki dari Tina bisa jadi senjata hidup.

                Begitulah Tina, sambil terus mempromosikan hasil pekerjaan para perempuan di penjara agar bernilai jual tinggi. Lain lagi dengan Indari Mastuti. Ibu yang sekarang menikmati menulis sambil berlari ini, tak pernah berhenti memotivasi perempuan lainnya untuk menulis dan mengembangkan bisnis. Kesuksesan Indari melahirkan 60 buku lebih dan membangun bisnis, makin memantapkan langkahnya untuk berbagi dan memberdayakan perempuan. Anggota komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis yang digagasnya sudah banyak yang menelurkan buku dan berhasil menembus media. Alumni Writerpreneur, Kelas Menulis Online, dan Sekolah Perempuan pun makin tampak karya-karyanya. Apalagi dengan adanya program One Day One Article, justru makin menggiatkan perempuan untuk menulis.

                Soal bisnis, tentu tak kalah fantastis. Para perempuan yang bergabung dalam komunitas Ibu-ibu Doyan Bisnis makin semangat berbisnis. Buktinya, berbisnis dengan public speaking yang ditawarkan Indari Mastuti pun banyak peminatnya. Motivasi bisnis yang diberikan Indari tiap hari mampu memompa anggotanya, meyakinkan bahwa perempuan mampu menambah dan mengisi pundi-pundi dengan tetap peduli pada keluarga.


                Memiliki kapasitas ilmu dan pengalaman akan indah dan bermanfaat jika bisa diberikan kepada yang lainnya. Pahala besar untuknya apalagi jika ada yang mengamalkan ilmu dan pengalamannya. Dan yang bisa memberi adalah yang memiliki. Titin Agustina dan Indari Mastuti telah berhasil mengambil ladang bertabur kebaikan ini. Anda kah selanjutnya?

Jumat, 22 Agustus 2014

Spa Sehatkan Ibu dan Anak


                Perayaan 17 Agustus memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia selalu heboh dan menghadirkan suasana heroik yang fantastis. Anak-anak senang karena bakal ikut berbagai lomba dengan hadiah menghiurkan. Bapak-bapak bergotong royong mengecat pagar, membuat gapura, dan memasang umbul-umbul. Ibu-ibunya? Tak kalah lah! Bahkan di perumahan saya tinggal panitia lomba untuk anak-anak dipegang oleh ibu-ibu. Mulai menyeting acara lomba, menyiapkan perlengkapan lomba, minuman, makanan, dan hadiah untuk anak-anak yang menjadi pemenangnya.

                Lelah? Pasti. Namun jangan khawatir! Ibu dan anak bisa lho meregangkan ketegangan otot dengan mudah setelah perayaan Agustusan. Moslema dan Baby Salon Spa jawabnya. Jangan salah sangka ya! Bisnis yang digulirkan Latifa ini bukan hanya untuk bayi saja, namun sasaran konsumennya relatif luas. Mulai dari bayi 0-11 bulan, lebih dari 11 bulan sampai anak akil balig, anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu pada umumnya bisa merasakan khasiatnya.

                Ibu bisa merasa lebih rileks, santai, tampak bugar dan cantik. Bahkan untuk anak-anak bisa meningkatkan daya imunitasnya. Bagi bayi, kelebihan spa dilengkapi dengan pijat mampu membuat bayi tenang, meningkat nafsu makannya, melancarkan sistem pencernaan, stimulasi otot dan saraf pun terpenuhi. Sehat pasti didapat. Apalagi di Moslema dan Baby Salon Spa, harga miring membuat ngiler datang ke sana. Ditambah lagi pelayanan pegawainya yang ramah dan cinta anak-anak menjadi nilai lebih tersendiri.


                Masih ragu datang ke sana? Meski bisnis ini diperuntukkan khusus ibu dan anak muslim, namun Moslema dan Baby Salon Spa ini banyak diminati orang. Tempatnya yang ada di Tangerang ini hampir tak pernah sepi dikunjungi orang. Suguhan ruangan seperti etnik Jawa menjadikan kerasan ibu dan anak yang menyegarkan tubuh di sana. Spa bisa menyehatkan, mau berkali-kali perayaan Agustusan juga bisa! 

Melek Pajak Bersama Pemimpin Impian IKPI Surabaya

                Didaulat menjadi Ketua IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia) Surabaya yang baru, Zeti Arina merasa amanah yang diembannya semakin berat. Namun, perempuan ramah ini bersyukur karena proses pemilihan ketua IKPI Surabaya berlangsung dengan sangat demokratis dan benar-benar musyawarah untuk mufakat. Putaran kedua pemilihan tidak jadi diselenggarakan karena sebagian besar peserta memilihnya.

                Tentu bukan kesenangan yang dirasakan Zeti, tetapi bagaimana tampuk kepemimpinan ke depan di pundaknya bisa berjalan dengan baik. Bagaimana keinginan Zeti agar masyarakat melek pajak bisa sebaik mungkin selaras dengan IKPI. Kacang tak lupa dengan kulitnya. IKPI Surabaya berpatokan penuh dan mendukung program IKPI pusat. Bukan mangkir dan membuat rencana program sendiri lantaran mampu dan sudah mumpuni. Bagi Zeti, kesuksesan IKPI Surabaya nantinya dengan program yang sejalan dengan IKPI pusat, secara tidak langsung membantu kesuksesan program IKPI pusat.

                Selama ini IKPI berperan penting dalam proses eduktif ke lapisan masyarakat di berbagai tempat tentang pajak. Kelompok lain di KADIN, real estate, pedagang emas juga tak luput digarap IKPI agar sosialisasi pajak tersampaikan secara meluas dan menyeluruh. Didukung program andalan yang telah disusunnya, Zeti berharap pajak tak lagi menjadi momok seram sehingga masyarakat menghindarinya.

                Apa saja programnya? Menjadi edukator pajak, tentu juga harus senantiasa belajar meraup ilmu baru. Zeti memfasilitasi hal ini dua bulan sekali. Anggotanya akan belajar topik tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya. Tak lupa road show ke kanwil juga akan dilakukan Zeti bersama pengurusnya. Tak kenal maka tak sayang. Jika tak kenal bagaimana program akan berjalan. Sosialisasi IKPI juga akan dilakukan melalui media sebulan sekali. Tak lupa IKPI akan terus mempererat hubungan dengan berbagai asosiasi termasuk kampus agar manfaat IKPI bisa dirasakan semua kalangan.


              Melek pajak bukan berarti hanya paham harus bayar pajak, namun melek di sini juga mengerti bagaimana agar masyarakat dan asosiasi mampu mengajukan rulling terhadap aturan pajak yang sekiranya akan merugikan mereka. Bersama IKPI, mata diajak sungguh-sungguh melek terhadap pajak.

Rabu, 20 Agustus 2014

Celah Inovasi dan Kekuatan Personal Branding untuk Bisnis Berkelas Internasional


                Jika Anda berada di kegelapan maka Anda akan berusaha bagaimana mencari celah agar secerah sinar bisa Anda rasakan. Supaya indahnya dunia bisa Anda nikmati. Sekecil apapun, celah itu akan senantiasa Anda cari.

                Bahkan, jika Anda berbisnis pun, celah ini pun mencuri perhatian Anda. Celah inovasi. Inilah yang senantiasa dilakukan Indari Mastuti untuk mengembangkan bisnis di bidang penulisan yang dia garap. Indscript Corp sudah menuai sukses dan memberi manfaat. Namun, celah inovasi harus berhasil dia dapatkan untuk kemaslahatan yang lebih luas lagi. Lagi-lagi, Indari Mastuti berhasil menemukannya.

                Celah inovasi itu adalah Indari Mastuti Management (IMM). Berbeda dengan Indscript Corp yang sudah lama ditekuninya. IMM lebih pada training, coaching, dan public speaking dalam creative writing. Indari Mastuti harus benar-benar terjun langsung berhadapan dengan kliennya karena tuntutan pengalaman menulis yang sudah dimilikinya. Belum bisa mengandalkan trainer, coacher, dan public speaker lain meski hal tersebut juga akan menjadi sorotan Indari Mastuti ke depannya.

                Bukan masalah tak percaya dengan kualitas penulis lain, namun ini terkait bagaimana bisnis baru bisa cepat diterima. Personal Branding solusi yang tepat. Selama ini sudah banyak orang mengenal perempuan asal Bandung ini. Karya-karyanya dalam bidang penulisan dan bisnis penulisan bejibun pula. Maka, ketika IMM dilaunching, personal branding tetap jadi strategi utama. Apalagi pasar yang akan ditembus adalah personal dan perusahaan menengah ke atas di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.


                  Bisnis apapun butuh celah inovasi agar stagnan tidak terjadi. Bisnis apapun butuh personal branding. Seorang mantan guru TK mendirikan daycare akan mampu lebih menyedot perhatian calon konsumen dibandingkan seorang tukang jahit yang mendirikannya. Siapa dia? Apa yang sudah dilakukannya selama ini? Demikianlah orang lain mengamati bisnis baru. Kepercayaan tumbuh justru karena personal branding ini. Sekarang, sejauh mana personal branding bisnis Anda?

Tamasya dan Berkarya di Penjara

Titin Agustina

                Apa yang dirasakan seseorang ketika sedang asyik bertamasya? Tentu bahagia rasanya. Kelelahan dan kepenatan bisa tergelontor ketika menikmati tamasya. Setelah badan terasa segar, siap deh untuk berkarya kembali. Pekerjaan yang menumpuk siap untuk diselesaikan lagi. Namun, untuk bertamasya tak harus setelah lelah menghampiri. Setiap hari kita bisa tamasya dengan tujuan yang mulia.

                Tamasya di penjara. Benarkah? Ya. Demikianlah yang dilakukan Titin Agustina, founder dan managing director Kraviti. Baginya, tamasya di penjara itu menyenangkan dan membuatnya bahagia. Betapa tidak, dengan membantu perempuan-perempuan penghuni penjara memiliki ketrampilan dan berdaya guna tidak pernah menghentikan langkahnya menjadi sociopreneur di sana. Penjara harus menjadi bagian tempat yang produktif. Penghuninya harus berani mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. Bahkan selama di penjara, perempuan-perempuan yang di sana harus mampu menghidupi kehidupan mereka sendiri. Tangan Tina bekerja di penjara itu.

                Pembinaan senantiasa dilakukan Tina kepada warga penghuni penjara. Paling tidak mereka bisa menabung dari hasil kerja mereka mengolah kain perca menjadi barang yang berguna. Dengan ketrampilan ini, selepas dari penjara, penghuni Lapas Wanita Bandung diharapkan mampu mandiri.

                Bukan tanpa masalah menikmati tamasya dan berkarya di penjara ini. Tina harus cermat memilah SDM yang ada agar bisa bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Selain itu, kualitas hasil kreativitas kain perca buatan perempuan penghuni penjara harus siap bersaing. Mutu tak boleh biasa saja. Tina berharap orang membeli produk kreativitas ini bukan karena kasihan disebabkan pembuatnya penghuni penjara. Kualitas dan strategi pemasaran yang jitu harus senantiasa dipikirkan.

                Penjara tak sekedar orang datang mengunjungi mengirim makanan atau obat kangen saja. Lebih dari itu, penjara bisa menjadi tempat tamasya dan berkarya. Titin Agustina membuktikannya. Ingin bergabung denga Kraviti? Tina, perempuan peraih MBM Challenge Bank Mandiri 2012 ini bahkan bisa menggandeng Junior Chamber International untuk mendukung kegiatannya ini.


                Penjara jika diri menutup diri. Namun, di tangan Tina, penjara bukan lagi jeruji. Penjara menjadi tempat tamasya dan berkarya, bermanfaat bagi sesama. Tina bahagia sebagaimana halnya tamasya pada umumnya.        

Minggu, 17 Agustus 2014

Filosofi Nasi Goreng untuk Bisnis Lebih Baik


                Siapa yang suka makan nasi goreng? Ehm, makanan ini memang ada di mana-mana. Apalagi pas musim hujan atau cuaca dingin mendera, nasi goreng begitu dinikmat untuk disantap di malam hari. Jika nasi yang digoreng begitu saja, tentu rasanya kurang nikmat. Maka, pedagang nasi goreng menambahkan bumbu rahasia, sayur, ayam, telur untuk diolah menjadi nasi goreng spesial. Dilengkapi dengan irisan tomat dan kerupuk renyah, sungguh tak bisa dibayangkan betapa lezatnya. Ramuan banyak bahan menjadikan nasi goreng tak sekedar nasi yang digoreng.

                Membangun bisnis demikian halnya. Jika sendirian, tentu akan sangat melelahkan. Untuk bisa cepat dikenal khalayak ramai butuh waktu lama dan tenaga super jagoan. Namun, dengan menjalin jaringan, bisnis bagai mobil melaju di jalan bebas hambatan.

                Kalau HYPERNET bisa berpartisipasi sebagai official internet partner beberapa acara konser dan sponsor Tur Juve untuk mengangkat namanya, maka ISIC lain lagi. Pada 12 Agustus 2014 kemarin, kartu gaul ini berhasil menjalin kerjasama dan melebarkan sayapnya dengan Universitas Budi Luhur Jakarta. Banyak keuntungan yang dirasakan kedua belah pihak. ISIC makin populer, mahasiswa makin bahagia. Selain itu, ISIC juga bekerja sama dengan OLX.co.id. Keduanya sudah menyediakan hadiah modem, powebank, flashdisk, dan voucer belanja bagi beberapa pemenang setiap bulannya. Otomatis, khalayak ramai akan mengenal ISIC lebih dalam serta bisa mengerti keuntungan memasang iklan di OLC.co.id. Sama-sama menguntungkan.

                Yang terbaru, bagi Anda, siswa SMA/SMK dan mahasiswa, bisa memanfaatkan momen Agustus ini untuk mengikuti lomba design majalah yang diadakan Perbanas kerjasama dengan ISIC. Hadiahnya jutaan rupiah. Bahkan untuk pemenang 1 dan pemenang 2 akan mendapatkan hadiah tambahan berupa kartu ISIC. Wow, buruan ikutan! Kamu-kamu dapat hadiah, ISIC makin diingat anak muda, Perbanas semakin meningkat nama baiknya.


                Menjalin jaringan sama seperti memasak nasi goreng. Memadukan kekuatan dan nilai lebih dari banyak elemen, makin mempertajam bisnis. Dan filosofi nasi goreng telah mengajarkannya untuk bisnis lebih baik.

Tak Cukup Modal Bakat, Namun Berkomitmenlah!


                Berawal dari bakat dan passion, bisnis memang bisa dibangun. Nasihat Wempy Dyocta Koto ini perlu disimpan rapi dalam otak, lalu siap diaksikan. Buktinya sekarang banyak bermunculan pebisnis-pebisnis dari golongan muda. Fokus pada kelebihan diri akan dengan mudah mengantarkan seseorang meraih sukses. Akselerasi keberhasilan akan gampang dicapai dengannya.

                Namun, mengenali bakat saja tidaklah cukup. Jika mengawali bisnis bermodalkan hal ini, lalu dikerjakan setengah-setengah, juga tak akan mencapai hasil maksimal. Butuh komitmen di dalamnya. Apalagi untuk pebisnis dari kalangan pemuda. Mereka terkadang masih suka labil dan ingin coba-coba. Melihat sesuatu yang baru dan menggiurkan biasanya mudah tergoda. Jika kondisi dituruti, bisnis yang mereka bangun bakal tidak cepat melejit. Maka, kembalilah dan komitmenlah!

                Siera Ngangi, pendiri Kiwikids Preschool & Kindegarten serta Stefie’s House of Creativity, sosok muda yang berhasil membangun bisnis menerapkan resep ini. Bahwa modal bakat saja masih kurang. Butuh komitmen tinggi agar sukses benar-benar bisa nyata didapatkan. Ketika memulai usahanya usia 18 tahun, tentu saja bukan hal yang mudah bagi Siera Ngangi untuk memastikan bisnisnya berjalan sesuai harapan. Perempuan pecinta ballet ini lebih memilih untuk tidak banyak ikut ajakan jalan-jalan dan hang out bareng teman-temannya. Komitmen dan menentukan skala prioritas menjadi bagian terpenting yang harus dia lakukan demi tercapainya semua cita-cita. Saat itu Siera Ngangi masih kuliah, ditambah menjadi pengajar ballet di sanggar tari. Waktu seharian sudah terkuras untuk kegiatan ini. Pagi sampai siang jadwalnya mengajar, sedang sore sampai malam jadwalnya kuliah. Memantau perkembangan bisnis tidak bisa dengan main-main dia lakukan. Komitmen memang akhirnya harus mengorbankan kenikmatan yang lain. Namun, tekad yang kuat membangun bisnis sesuai keahliannya ini membuat Siera Ngangi maju terus pantang mundur.


             Bakat memang modal, komitmen tak bisa begitu saja ditinggal. Sekali-sekali diperlukan pengorbanan agar usaha dipastikan lancar.

Rabu, 06 Agustus 2014

Tinker Games Thinks About Games

Muhammad Ajie Santika

                Kalau pendidik berpikir tentang pendidikan. Kalau pemain sepakbola berpikir tentang bagaimana bermain bola dengan baik. Kalau pemanah ya berpikir bagaimana hasil memanahnya tidak meleset. Kalau Tinker Games ya berpikir tentang games!

                Tinker Games yang berdiri tahun 2011 oleh Muhammad Ajie Santika bersama 3 temannya bukan menawarkan sekedar games. Perusahaan yang akhirnya berganti nama menjadi Tinkerindo Interaktif ini berjuang keras bagaimana kualitas games yang diciptakannya tidak kalah dengan buatan luar negeri. Buktinya, game INheritage:Boundary of Existence berhasil meraih gelar The Best Prototype dan menjadi juara pertama untuk kategori Top Paid Apps di Apps Store Indonesia. Kesuksesan ini membawa motivasi lebih agar bisa menembus pasar luar negeri termasuk Jepang.

                Ada banyak faktor mengapa Tinker Games sukses. Kejelian Muhammad Ajie Santika terhadap perkembangan game digital di Indoesia yang menghantarkan kesuksesan perusahaannya. Era digital sangat erat dengan era internet. Otomatis semua berbau online. Era digital juga bermakna era mobile. Penggunaan personal computer dan laptop sekarang mengalami pergeseran. Sebagian besar orang lebih menikmati bagaimana bermain game bisa tetap asyik secara mobile. HP canggih dan sejenisnya sekarang banyak beredar di pasaran. Tinker Games mengambil kesempatan ini. Mobile games.

                Pertumbuhan online games di Indonesia turut menyumbang pemasukan keuangan negara sebesar 2,2 triliun. Tingkat pertumbuhannya di tahun 2013 mencapai 35%. Pengguna online games di Indonesia mencapai 25 juta orang. Dan tentu saja, jumlah ini diprediksi akan mengalami kenaikan. (www.harianti.com)

                Pantas dan menjadi peluang besar bagi Muhammad Ajie Santika yang akhirnya mengembangkan bisnis ini selain karena hobi. Apalagi yang dilakukan laki-laki asal Bandung ini tidak main-main. Sejak berdirinya, Tinker Games sudah merelease 8 buah mobile games. Semuanya bermutu tinggi, bahkan mampu mengangkat citra Indonesia di mata penggunanya, termasuk ketika dikenalkan di luar negeri. Tinker Games memberikan nilai budaya Indonesia seperti motif batik pada desain games. Pemberian nama tokoh dan nama games nya pun juga mempromosikan Indonesia. Berbekal pada kekuatan ini, selain desain grafis dan sound effect yang bagus, Tinker Games akan lebih mendunia.


                Semua berawal dari hobi, kecintaan terhadap negeri, dan pengamatan terhadap perkembangan dunia games dengan jeli. Tinker Games kian melaju dari hari ke hari.  

Selasa, 05 Agustus 2014

Faktanya, Menulis Bisa Menebalkan Dompet


                Modalnya sebenarnya hanya menulis. Tak perlu modal banyak kecuali fasilitas menulis yang cukup memadai seperti laptop atau personal computer plus jaringan internet. Dengan terus menulis, berlatih tiada henti hingga akhirnya mahir, kemampuan ini akan menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.

                Indari Mastuti membuktikannya. Kepiawaiannya menulis hingga 50 lebih buku telah meramaikan khasanah perbukuan Indonesia. Pun mampu membuatnya membangun bisnis yang sekarang senantiasa kebanjiran order.  Sebut saja Indscript Creative dan Indscript Copywriting. Belum lagi sekarang, perempuan muda beranak 2 ini baru saja merelease Indari Mastuti Management (IMM) pertengahan Juli kemarin sebagai ladang bisnis baru. Tak semata-mata bisnis, namun dengan adanya IMM ini, seseorang atau perusahaan bisa memanfaatkan jasa dan keilmuwannya agar bisa lebih mandiri dan mahir. Beberapa programnya adalah training dan mentoring penulisan buku serta teknik penulisan untuk kebutuhan perusahaan.

                Harapannya, setelah mengikuti training dan mentoring penulisan buku, seseorang atau kelompok kecil bisa aktif menulis buku. Jika buku yang ditulis berhasil terbit, apa yang terjadi? Penulisnya otomatis akan mendapatkan sejumlah rupiah atas buku tersebut. Semakin mahir menulis buku, maka semakin banyak pula yang akan terbit. Secara tak langsung, dompet penulis pun semakin tebal. Wow! Menggiurkan. Perusahaan pun mengerti teknik penulisan yang membantu pemasaran produk/jasa mereka. Dampaknya akan semakin menggeliat prosentase konsumen bertanya, mencari tahu kelebihannya, dan akhirnya menjadi pengguna produk/jasanya. Laris di pasaran otomatis kas perusahaan pun membengkak. Dompet personalnya tak ketinggalan pula. 

                 IMM berbeda dengan apa yang sudah digarap Indari Mastuti selama ini. Apa bedanya? Kalau IIDN sebagai komunitas ibu-ibu belajar nulis secara gratis. Sekolah Perempuan sebagai wadah perempuan untuk dibimbing menulis buku dengan beberapa kali pertemuan. Biayanya masih terbilang bisa dijangkau untuk kalangan menengah. Nah, kalau IMM diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas ataupun perusahaan. Selain dari sisi keuangan meningkat dengan menulis, mengikuti kegiatan IMM juga bisa dijadikan modal bagi pesertanya untuk membagi ilmu yang didapatnya kepada lingkungan sekitar. Indari Mastuti tak akan pernah merasa rugi. Justru senang karena menulis semakin diminati.

                Komplit. Kehadiran IMM menjadi oase baru juga bagi personal dan perusahaan yang ada di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. IMM sekarang dikoordinasi oleh Emma Kusumowardani yang berada di Malaysia. Untuk menjalin kerja sama dapat menghubungi Emma melalui what’s app  di +60166404970. Yuk, manfaatkan segera! Mari, sukses menulis dan membangun perusahaan dengan menulis bersamanya! 

Cerdas Memilih ISP Tepat, Internet Cepat

Sudianto Oei

                Gregetan kalau lagi asyik berinternet tiba-tiba jaringan lemot? Ngelus dada pas bersenang ria dengan internet tiba-tiba kuota habis? Anda pun lantas berkata,”Yah!”

                Begitulah, sering dijumpai peristiwa tersebut terjadi di sekitar kita. Melakukan hal asyik dan menarik di internet menjadi tak menyenangkan lagi. Apalagi jika sudah dikejar deadline, yang ada si pengguna ngomel-ngomel karena kecewa berat.

                Kesalahan bukan 100% pada Internet Service Provider (ISP) nya. Namun, pengguna internet sendiri yang sangat mungkin belum tepat memilih ISP. Ada banyak ISP di Indonesia yang melayani puluhan juta pengguna internet.  Ada yang menggunakan jaringan fiber optic, ada pula yang cukup memakai wireless (internet tanpa kabel). Macam-macam. Nah, pengguna internet semaksimal mungkin harus mempunyai cukup pengetahuan tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing ISP.

                Tips cerdas memilih ISP, menurut Sudianto Oei, dari ISP Hypernet , diantaranya adalah bagaimana pengguna internet mengetahui sejauh mana faktor lokasi berpengaruh pada kecepatan internet. Logikanya, semakin jauh lokasinya dengan lokasi pengguna internet, maka aksesnya tidak semakin cepat. Ada baiknya, sebelum memilih ISP, pengguna internet melakukan survey, ISP apakah yang paling banyak digunakan sesamanya di sekitar lokasinya. Referensi testimony pelanggan lain sangatlah berarti. Jika ditemukan lebih dari satu ISP digunakan, maka pengguna internet pasti memilih ISP yang lebih berkualitas.

                Kualitas ISP ada pada pelayanan yang diberikan. Inti dari bisnis yang sedang berkembang ini memang ada pada hal ini. Amati dan cek, bagaimana support team yang diberikan ISP. Jika support teamnya siap siaga setiap saat, alias tidak ada jam istirahatnya, ISP ini bisa dipakai. Support team yang handal dan selalu siap akan mempercepat solusi jika ada gangguan. Pelayanan ISP juga dapat dilihat dari spesifikasi ISP nya yang mencakup kecepatan, kuota, dsb.


                Data-data seperti ini bisa menjadi panduan berharga bagi pengguna internet. Apa jadinya jika lebih dari 71 juta pengguna internet cerdas memilih ISP? Internet cepat, emosi pun terkendali dengan cepat. Ngomel sambil marah-marah segera minggat.

Senin, 04 Agustus 2014

Kenali Talenta untuk Memulai Bisnis Bagi Kawula Muda

           
         “Ag (23) pemuda Kelurahan Talang Rimbo Baru “bereaksi cepat” ketika satuan narkoba Polres Rejang Lebong mengepung rumahnya, Senin (21/7/2014) sekitar pukul 21.00 WIB. Seperti yang dikatakan oleh Kapolres setempat, AKBP Edi suroso melalui Kasat Narkoba AKP Rudi Marwah, Ag diketahui langsung menyembunyikan empat belas paket ganja di balik panci. Sebelumnya, dua paket ganja sudah ditemukan di kamar Ag. Setelah dilakukan penelusuran lebih dalam, barulah diketahui bahwa total ada 16 paket ganja di rumah Ag” (www.kupasbengkulu.com)

            Weleh-weleh, ada-ada saja anak muda zaman sekarang! Tentunya, tak ingin dong menjadi kawula muda seperti cuplikan berita di atas? Ngeri! Coba, bayangkan bagaimana perasaan orang tuanya, tahu-tahu rumahnya digerebek dan anaknya ditangkap?

            Padahal, masa muda, menjadi pemuda adalah masa yang paling menentukan. Masa depan anak muda ya berawal dari bagaimana dia mampu mengisi masa mudanya. Mengapa? Karena pada masa inilah seseorang mempunyai tenaga lebih dibandingkan ketika dia masih kanak-kanak dan tua. Bukankah negara juga berharap generasi mudanya adalah generasi yang tangguh? Lha, kalau muda saja sudah senang ganja, bagaimana kelanjutannya?

            Nasihat Wempy Dyocta Koto, CEO ISIC Indonesia, perlu sekali diketahui dan dipraktikkan generasi muda sekarang ini agar bisa beraktivitas yang lebih positif lagi. Seperti misalnya berbisnis. Gampang kok! Selain kemauan yang sungguh-sungguh, modalnya juga tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Kawula muda yang ingin terjun di dunia bisnis bisa mengawali langkah pertamanya dengan mendeteksi apakah talentanya.

            Misal, jika seorang pemuda suka sekali menggambar komik, ya, bisnis yang bisa ditekuni menjadi komikus. Atau menjadi illustrator buku-buku yang di dalamnya memerlukan gambar seperti komik. Buku anak-anak seperti komik matematika, komik sains, dsb bisa digarap ilustrasi gambarnya bekerja sama dengan penulisnya.

            Atau, jika seorang pemuda menggandrungi dunia masak-memasak, bisnis pun bisa dibangun dari sini. Membuka warung makan dekat kampus, menerima pesanan kalau ada acara besar, dsb tak ada salahnya untuk dicoba. Jika rasanya enak, konsumen pasti akan kembali. Jika ternyata belum sesuai dengan lidah konsumen, hanya semangat yang harus dilecutkan lagi. Mencoba-coba resep, sekolah memasak bisa menjadi alternatif kegiatan untuk lebih mempertajam kemampuan memasak.

            Apapun itu, mengenali talenta memang sangat penting dalam membangun bisnis. Ini juga mengajak kawula muda mengerti makna bahwa dia ingin dikenal orang sebagai apa? Talenta bisa menjawabanya. Pertanyaan sederhana ini yang acap kali dilontarkan Wempy manakala ada yang berkonsultasi dengannya terkait memulai bisnis. Tidak salah! Talenta menunjukkan passion, dan passion akan menggairahnya pelakunya untuk menjalani bisnis yang akan digarapnya. Biar tidak berjalan ala kadarnya, namun penuh pengalaman dan cinta mati menggerakkannya. Bisnis tidak lagi menjadi ajang abal-abal dan coba-coba, namun dilakukan dengan penuh kecintaan dan gairah yang merekah.


            Tak ada lagi dong pemuda sembunyikan ganja? Apalagi sampai digerebek polisi segala? Malu, tutup muka! Kenali talenta, bisnis akan membahana! 

Minggu, 03 Agustus 2014

Mewujudkan Slogan “Orang Bijak Taat Pajak”

 
Zati Arina, konsultan pajak berpengalaman
           
                       “Orang Bijak Taat Pajak”. Slogan ini bukan slogan biasa. Terpampang jelas di jalan raya dan di website Dirjen Pajak. Tentu ada maksudnya. Bukan sekedar jadi slogan apa adanya. Indonesia, sebagai negara berkembang masih membutuhkan banyak dana untuk pembangunan negaranya. Salah satu sumber dananya adalah dari pajak. Oleh karenanya, warga negara yang taat bayar pajak seperti PPh, PPn, PBB, dan jenis pajak lainnya maka tergolong warga yang bijak.

                Tak mudah merealisasikan slogan indah ini, faktanya. Masyarakat masih ada yang enggan membayar karena muncul ketidaksinkronnan peristiwa. Pejabat pajak malah banyak yang mengorupsi pajak yang dibayarkan masyarakat. Kasus korupsi yang dilakukan Gayus Tambunan dan pengikutnya Dhana pada akhirnya melunturkan semangat dan kemauan masyarakat untuk membayar pajak. Buat apa? Toh, pembangunan di Indonesia juga masih saja tersendat-sendat. Banjir dimana-mana, jalan banyak yang rusak, dsb.

                Memang, hal ini berimbas pada peran aktif masyarakat membayar pajak. Namun, seharusnya pemerintah tak tinggal diam. Kasus korupsi tetap harus dituntaskan seadil-adilnya. Mengajak dan menyosialisasikan kewajiban membayar pajak juga tetap jalan. Bagaimanapun slogan ini bukan slogan yang salah. Jika berhasil diterapkan di seluruh ranah masyarakat Indonesia, dampaknya akan bagus. Permasalahan juga muncul karena tidak semua masyarakat atau perusahaan bisa dengan mahir menghitung pajak. Hal ini menyebabkan mereka pun malas membayar pajak.

               Tak perlu bingung. Menggunakan jasa konsultan pajak adalah solusi terbaik. Salah satu diantaranya adalah Zeti Arina. Perempuan yang berprofesi di bidang ini sejak tahun 1995 berpandangan bahwa kehadiran konsultan pajak sangatlah penting. Bahkan harus bersinergi positif bersama pemerintah dan masyarakat khususnya yang wajib pajak. Konsultan pajak berpartisipasi dalam menyosialisasikan peraturan tentang kewajiban pajak dan bagaimana menghitungnya dengan benar dan tepat kepada masyarakat. Sedang pemerintah bertugas mengamankan pajak yang sudah terbayar sehingga benar-benar amanah bisa dipertanggungjawabkan untuk pembangunan negara. Dengan kolaborasi yang cantik maka tugas pemerintah bisa fokus dan berharap korupsi pajak tidak terjadi lagi. Masyarakat wajib pajak kembali dan sadar membayarkan pajaknya.

                Meski demikian, menjadi konsultan pajak, tutur perempuan berkacamata ini, tidaklah mudah dan sembarangan. Untuk menunjukkan keprofesionalannya, konsultan pajak juga harus mengantongi kemahiran-kemahiran tertentu. Untuk menjadi konsultan pajak, wajib lulus ujian sertifikasi dari Brevet A, Brevet b, dan Brevet C. Pendidikan minimalnya pun harus Strata 1 atau Diploma 4.
                Menjadi konsultan pajak pun bisa berubah jadi ladang bisnis yang manis. Anggapan bahwa konsultan pajak adalah pencuri pajak, sama dengan Gayus Tambunan yang korupsi pajak bisa ditepis jika konsultan pajak bekerja dengan professional. Dan Zati Arina sudah menunjukkan kinerjanya. Menjadi konsultan pajak sekaligus CEO Artha Raya Consultant selama bertahun-tahun, justru membuatnya terkenal. Menurutnya, membayar pajak bisa dengan cara hemat tanpa denda namun tetap sesuai aturan yang berlaku. Kata “hemat” ini yang akhirnya mampu membius masyarakat wajib pajak untuk memanfaatkan jasanya. Mereka pun berbondong-bondong untuk membayarkan pajaknya.


                Kalau sudah begini, mewujudkan slogan “Orang Bijak Taat Pajak” bukan omong kosong belaka. Sinergi yang kuat antara konsultan pajak dan pemerintah bisa membantu merealisasikannya. 

Jumat, 01 Agustus 2014

Ketika Harus Menyapih


Menyusui atau tidak, kasih sayang ibu tiada peri 
             
              Menyapih. Kata ini yang menjadi fokus saya ketika lebaran ini. Anak kedua saya Agustus ini usianya sudah menginjak 2 tahun. Berbekal pengalaman sebelumnya menyapih anak pertama, maka proses menyapih yang sekarang pun dilakukan sesuai dengan yang sebelumnya. Namun, apa yang terjadi? Saya lupa, bahwa anak itu beda. Pengalaman memang bisa memberi bekal, tapi tak 100% bisa dijalankan sempurna.
                Menyapih dengan bertahap. Ini yang dulu saya lakukan pada anak pertama saya. Usia 19 bulan sudah saya sounding tentang menyapih. Tidur malam pun sudah tidak menyusu lagi. Hanya 2 hari saya meladeni amukannya. Dan itu masih dalam batas yang biasa. Tidak mengganggu tetangga. Menginjak usia 20 bulan, frekuensi menyusu saya kurangi lagi. Demikian di bulan-bulan berikutnya hingga akhirnya sukses menyapih si sulung di usia 23 bulan. Selain juga sudah “kesundulan”  adiknya lagi di rahim saya.
                Anak kedua, saya perlakukan hal yang sama. Bertahap menyapihnya. Usia 20 bulan saya coba kurangi malam tidak menyusu lagi. Empat hari baru bisa terkondisikan. Hari kelima, ternyata saya sakit dan tak mungkin bisa melanjutkan proses menyapih. Akhirnya si kecil saya susui kembali. Bagaimanapun, menyapih itu melelahkan dan butuh energi besar. Apalagi kasus anak kedua saya ini. Ketika saya coba sapih di usia ini ngamuknya luar biasa. Di malam pertama nangis sampai 1,5 jam. Berhasil minum dari gelas dan tidur dalam gendongan. Ketika diletakkan di kasur, satu jam sekali sudah bangun. Pegal? Iya. Tapi itulah proses yang harus dinikmati.
                Proses menyapih bertahap pertama sudah gagal. Saya akhirnya menyusui si kecil lagi sampai saya pindah rumah. Di rumah baru, saya coba menyapih lagi ketika kondisi sudah fit. Namun, ketika itu saya lupa kalau ada bapak saya menginap beberapa hari di rumah dan status saya adalah tetangga baru. Saya mencoba di suatu malam mengurangi frekuensi menyusu si kecil. Wow! Ngamuknya lebih dahsyat ketika usianya 20 bulan dulu. Sampai-sampai saya dimarahi bapak saya. Dari kejadian ini akhirnya saya dan suami sepakat,”Ya udah ntar sajalah!”
                Hingga lebaran tahun ini akan datang. Saya dan suami sepakat memanfaatkan momen tetangga yang mudik ke kampung untuk menyapih si kecil. Maklum, si kecil ini tenaganya luar biasa. Kalau nangis teriak-teriak sampai sekomplek bisa dengar. Bagaimanapun saya harus tetap menjaga adab bertetangga. Sebisa mungkin tidak mengganggu mereka meski saya sudah ijin ke mereka kalau saya mau menyapih. Alhasil dua hari sebelum lebaran saya mulai proses mendebarkan ini. Harap-harap cemas akankah berhasil. Tapi saya optimis, kali ini pasti berhasil. Momen suami libur lebaran juga menjadi pemantik semangat bahwa menyapih akan lebih mudah dijalani.
                Hari pertama dan kedua saya mengurangi frekuensi menyusui di pagi sampai sore hari. Saya tidak mengurangi frekuensinya di malam hari karena malam untuk memaksimalkan I’tikaf. Lagi pula siang pagi sampai sore bukanlah waktu istirahat, sehingga saya tak khawatir akan sangat menganggu tetatngga. Dan sudah saya duga kejadiannya lebih heboh lagi. Si kecil nendang-nendang, “mancal-mancal” sambil nangis dan berteriak. Saya dekap, gendong, elus-elus lembut masih saja mengamuk. Kadang, sampai tak kuatnya tangan saya menggendong, saya letakkan si kecil di kasur dan saya tak melihatnya sebentar sampai kemudian saya angkat lagi tubuhnya. Saya tawari susu, air putih, cemilan, dsb masih saja menolak. Sampai 1 jam akhirnya mau. Alhamdulillah bisa tidur cukup lama. Hari kedua merengek dan merontanya sudah 20 menitan. Namun, biasanya tidur 2 kali, jadinya tidur sekali.
                Melihat efek menyapih di pagi hari sampai sore hingga si kecil doyan makan dan minum, maka di hari ketiga, pas lebaran, saya dan suami memutuskan menyapih total. Malam pertama si kecil disapih, tak jauh beda ketika hari pertama siang disapih. Ditawari susu ditampik, dikasih air putih malah ditaruh di atas kulkas. Tidur pun harus dengan menggendong. Menghentikan tangisnya harus dengan menunjukkan sesuatu yang baru. Susu UHT tak lagi langsung disedot dari kotaknya, tapi ditumpah di gelas. Ditunjukkan suasana malam yang sepi di luar juga saya lakukan. Sampai suara kucing di atap pun saya pakai untuk menenangkan. Bahkan, ada katak berloncatan di rumah serta serangga bergelantungan juga saya gunakan untuk menarik perhatiannya agar bisa tenang. Ampuh cara ini. Terjaga dari tidur malam hanya dua kali.
                Hari kedua, karena seharian berkelana ke Ragunan, ternyata si kecil malamnya rewel sekali. Ngamuknya sudah berkurang, namun dua jam sekali terbangun. Tak mau ditaruh kasur lagi. Minta tidur di gendongan. Alhasil, semalaman saya begadang. Tidur sebentar-sebentar sambil duduk di kasur, bersandar di bantal. Pagi hari, lelahnya tiada kira. Untung ada suami yang mau memijat sampai otot-otot tubuh saya kembali lentur.
                Hari ketiga, keempat, sampai hari ketujuh, alhamdulillah si kecil jauh lebih terkondisi. Bangun tidur pagi berhasil dialihkan dengan memberinya air putih/susu dan cemilan. Malam pun sudah bisa tidur dengan tenang. Terjaga hanya sekali atau dua kali dan bisa tidur kembali dengan cepat. Tak mau digendong lagi. Masih teringat sih si kecil dengan kata “mimik”, maksudnya mau nyusu, namun tak lagi mengamuk. Malah si kecil berkata,”Nasywah dah besar ya, nggak mimik lagi!”
                Alhamdulillah. Apa peran suami saya? He, minimal pas si kecil terjaga dan meminta perhatian saya, suami saya juga ikut terbangun. Sesekali menggendong dan menenangkan si kecil, meski si kecil menolak karena maunya sama saya. Suami lah yang mengambilkan minum dan cemilan untuk mengganti ASI. Dan suami lah yang menjaga si sulung saya agar tak terjaga tidurnya karena adiknya yang mengamuk dengan begitu kuatnya.

                Menyapih dengan cinta? Beginilah rasanya. Berjuta perasaan berkecamuk di dada. Rasa iba, rasa bersalah, cinta, sedih, semuanya. Namun harus dijalani dengan penuh kesabaran dan kelembutan. Tanpa tipu-tipu, ya!

Di mana Harus Sekolah Seni Tari?


           
              Setiap anak adalah unik. Ada anak yang berkecenderungan suka hal-hal berbau sains, ada juga anak yang dominan logik matematik. Namun, tak sedikit pula anak yang memiliki jiwa seni yang tinggi, seperti halnya seni tari.
                Selama ini, kita banyak menjumpai sekolah sebagaimana umumnya. Anak datang belajar banyak hal. Semua mata pelajaran dipelajari anak. Padahal, setiap anak dikaruniai kecerdasan dan talenta yang berbeda-beda. Parahnya lagi, orang tua memaksakan anaknya untuk bisa semuanya. Wajar, dong, jika akhirnya anak malah melempem. Kelebihan anak tak nampak, keunggulannya tersembunyi.
             Sekolah bakat, adalah solusi bagaimana anak yang unik ini terfasilitasi, termasuk anak yang menyukai seni tari. Meski anggapan orang masih miring terhadap seni, namun jika kemampuan ini terus diasah, niscaya anak akan menjadi mega bintang. Stefie Siera Ngangi, pendiri Stefie’s House of Creativity (SHOC) adalah salah satu contohnya. Sejak kecil dia menekuni tari balet, operet, dan modelling. Sekarang, kiprahnya di seni ini berhasil membawanya membangun bisnis di usia yang masih belia. Dengan menawarkan kurikulum yang bagus, perempuan muda energik ini berharap SHOC bisa lebih dikenal masyarakat, bahkan mendunia.  Nilai unggul SHOC ada pada tenaga pengajar yang mumpuni dan fasilitas yang memadai. Stefie Siera Ngangi pun berhasil membangun networking yang luas untuk mengembangkan SHOC. Di samping menawarkan program dance, balet, dan modelling, SHOC siap pula jika harus melayani special concept dari customernya. Kepedulian Stefie Siera Ngangi terhadap bakat anak ini tidaklah main-main. Layak diacungi jempol.

                Dimana harus sekolah tari bagi anak yang memiliki bakat ini? Haruskah dipaksa di sekolah yang menyuguhkan banyak materi pelajaran? 

Menangkap Ilmu untuk Modal Menulis


             
                  Selain terus berlatih menulis, ada hal penting agar penulis tak berhenti menulis. Yang namanya semangat memang bisa luntur. Yang namanya kemauan terkadang ada saja yang menghalangi. Akhirnya malah tak jadi menulis.
                Ada yang masih gamang di pikiran, apa yang mau ditulis. Ada yang masih ragu jika menulis adakah media atau penerbit yang mau menerima tulisan yang sudah dibuat? Bagaimana caranya? Akhirnya, pertanyaan-pertanyaan seperti ini juga malah mengendorkan semangat. Padahal, tinta juga belum mulai tertoreh. Salahkah?
                Tidak, apalagi bagi penulis pemula. Tips 3M dari ibu 2 anak, Indari Mastuti, memang cespleng. Ingin jadi penulis, ya harus menulis. Namun, Indari Mastuti melihat kasus-kasus di atas masih berseliweran di hati dan pikiran ibu-ibu, khususnya. Melalui grup Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) yang digagasnya sering kali pendatang baru atau anggota lama masih mengeluhkan tentang seluk-beluk menulis. Menjembatani hal ini, Indari Mastuti mengadakan program tanya jawab bagi anggota komunitas ini.
                Menangkap ilmu bagi seorang penulis itu perlu. Jika tak bisa ikut kelas bebayar mahal/murah, memanfaatkan program tanya jawab bisa menjadi solusi. Begitu nasihat Indari Mastuti, perempuan yang juga mendirikan Sekolah Perempuan dan Indari Mastuti Management. Ilmu tentang menulis bertebaran dimana-mana. Sudah menjadi tradisi penulis untuk bisa menangkap ilmunya. Sesudah ditangkap, tak ada kata lain selain harus menulis, menulis, dan menulis.
                Sekarang, sudah banyak pertanyaan tentang penerbitan buku yang sudah dijawab Indari Mastuti di grup IIDN. Setiap hari selalu ada pertanyaan yang dilayani oleh perempuan super aktif dan produktif ini. Berlabuh harapan agar kaum perempuan khususnya ibu-ibu tidak canggung menulis. Virus menulis itu gampang harus sering ditularkan. Dengan program tanya jawab penerbitan buku ini, berharap semakin banyak ibu-ibu menelurkan karyanya dalam hal menulis.

                Menangkap ilmu bagi seorang penulis itu modal. Sudah ada wadahnya, sudah ada sarananya. Indari Mastuti sudah menyediakannya umpannya. Ayo, segera tangkap!