Bayi
dipijat sudah ada sejak zaman dahulu kala. Apalagi jika bayi dalam keadaan
kurang sehat badan, biasanya orang tua mengajak bayinya ke tukang pijat untuk “diurut”.
Sekarang, pijat bayi tak harus menunggu bayi sakit lho! Kapan saja bisa, bahkan
tiap hari dilakukan hasilnya tambah bagus. Orang tua bayi bisa melakukannya
sendiri di rumah. Namun, orang tua bisa membawa bayinya ke rumah sakit atau
salon bayi yang menyediakan pijat bayi.
Pijat
bayi bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi yang rutin dipijat,
sistem pencernaannya akan lancar. Selain itu, produksi ASI akan meningkat
seiring dengan kekonsistenan bayi dipijat. Baik itu pijat dilakukan oleh sang
ibu bayi sendiri, ayahnya, atau orang lain seperti tenaga pijat di rumah sakit
atau salon bayi.
Kok
bisa? Jika yang melakukan ibu bayi sendiri wajar, karena ada bonding yang
bagus di antara keduanya. Kalau orang lain yang memijat, bagaimana ceritanya? Bayi yang dipijat
sebaiknya memang dalam kondisi kenyang dan tidak mengantuk. Ketika dipijat,
bayi diajak bercengkrama, bernyanyi, dsb sehingga pijat terasa asyik. Ketika
selesai dipijat biasanya bayi akan lapar dan mengantuk kembali. Karena kondisi
perut kosong inilah yang menyebabkan bayi akan senang menyusu ibunya. Bayi
lahap menyusu.Hukum alam akan terjadi, bahwa ketika intensitas menyusu
meningkat maka produksi ASI akan turut meningkat. Ikatan ibu dan bayi akan
semakin lengket, tentu saja. Kenyang menyusu, tidur bayi pun lelap.
Hal
inilah yang menjadikan Latifa, Moslem & Baby Salon Spa memberikan fasilitas
pijat bayi juga sebagai wujud kepeduliannya terhadap gerakan dukung ASI.
Dilengkapi dengan senam bayi dan renang bayi, pijat bayi serasa lebih nikmat.
Bayi mengalami relaksasi yang luar biasa sehingga bayi tambah lebih sehat.
Syaraf ototnya terstimulus dengan baik pula.
Rugi
sekali deh kalau bayi tak pernah merasakan pijat bayi. ASI berlimpah, segalanya
jadi lebih happy. Bayi sehat, ceria,
dan cerdas sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar