Terhenyak
ketika tiba-tiba memandang sebuah majalah yang menanyakan kapan terakhir kita
menitikkan air mata. Kaget dan rasanya dadaku langsung bergemuruh. Aku tak
ingat kapan terakhir aku bisa menitikkan air mata.
Air mata
yang benar-benar beda. Seperti yang dimiliki Umar bin Khatab hingga pipinya
terdapat bekas hitam saking seringnya sahabat Nabi yang perkasa ini menangis.
Atau seperti Sufyan Ats Tsauri yang ketika mengingat dosanya, tapi masih saja
merasa takut Allah tak menerima taubatnya.
Entah
kenapa, beberapa hari yang lalu aku ditawari tiket untuk mengikuti sebuah
seminar parenting. Sebenarnya aku sudah mengenal siapa pembicaranya. Wong kami
sering ketemu, kok! Tapi, tak ada rasa berat hati aku membeli tiket itu dan
kemarin aku mengikuti seminarnya. Dan benar, menit pertama aku sudah menitikkan
air mata. Bahkan sampai akhir seminar, air mataku susah untuk dibendung. Aku
merasa hatiku hidup saat itu.
Mengenal
Allah. Ya, aku juga ingat ketika dulu
ikut pelatihan ESQ Bang Ari Ginanjar, hatiku juga takjub dan hidup karenanya.
Tiga hari wajah tak bisa gembira sedikitpun. Benar, bahwa mengingat Allah, hati
menjadi tenang. Hidup dan ingin terus mendekat kepada-Nya.
Mengenal
Rasulullah. Ya, aku juga terpana dan menitikkan air mata ketika sebuah video
kisah meninggalnya manusia mulia ini tak sengaja aku putar ketika mendarat di
grup whatsapp. Bahkan selama dua bulan lebih aku masih terngiang-ngiang isi
video itu. Tamparan yang luar biasa.
Tapi,
aku tak ingat kapan terakhir bisa menitikkan air mata karena murni hatiku
hidup. Bukan karena pelatihan, seminar, atau video. Bagaimana aku bisa seperti
sahabat Rasulullah? Apa rahasia mereka bisa hidup hatinya, lalu mudah menangis,
dan dengan meneteskan air mata, hati mereka tambah hidup?
1.
Puasa
Bahkan dalam keadaan berperang pun
berpuasa. Perang yang meletihkan, menggemparkan, membutuhkan daya juang yang
sangat tinggi. Namun, para sahabat Rasulullah tetap melakukannya. Justru itulah
senjata utamanya. Puasa karena mereka begitu mengenal Allah.
2.
Sholat malam
Sholat terbaik setelah sholat wajib adalah
sholat malam. Muhammad Al Fatih, meski bukan sahabat Rasulullah, namun
beliaulah yang selalu hadir dalam mimpi Rasulullah. Dia berhasil membawa
pasukan muslim menaklukkan Konstantinopel. Pemimpin pasukan luar biasa karena
terbiasa menunaikan sholat malam sejak dia baligh sampai usianya ketika itu.
Tak pernah ditinggalkannya meski hanya semalam.
3.
Dekat Al Quran
Al Quran adalah ruh yang menggerakkan jiwa,
pikiran, dan badan para sahabat untuk senantiasa menabur kebaikan dibalut
dengan iman. Abdullah bin Amr Al Ash mampu mengkhatamkan Al Quran dalam sehari
meski akhirnya dilarang sama Rasulullah. Abdullah bin Mas’ud rela dan berani
membaca Al Quran di ka’bah meski tahu akan dilempari batu oleh kaum kafir
Quraiys. Ibnu Abbas, saking dekatnya beliau dengan Al Quran menjadi tempat
rujukan kala itu.
4.
Semangat Berukhuwah
Bagaimana Abu Dzar Al Ghifari merelakan
perempuan Anshar yang ingin dipinangnya untuk menikah dengan sahabat yang
menyampaikan pinangannya. Karena ternyata perempuan Anshar lebih memilih
sahabat Rasul yang menemaninya itu. Atau dua orang sahabat Rasulullah yang
sama-sama memiliki hutang dan ternyata keduanya saling membayarkan lunas
hutangnya tanpa sepengetahuan keduanya. Sahabat A menyahurkan hutang sahabat B
tanpa sepengetahuan sahabat B. Demikian juga sebaliknya.
Hati para
sahabat Rasulullah dan generasi sesudahnya hidup karena terus bersama cahaya
Allah. Karena mengenal Allah dengan kadar yang sangat tinggi. Sedang aku?
Tertatih-tatih menuju cahaya itu. Bisa menangis karenanya adalah sebuah anugrah
yang tiada kira, meski kapan terakhir aku menitikkan air mata, aku pun sudah
lupa. Bukan karena seringnya menangis, tapi saking jarangnya menangis. Menangis
karena hati yang hidup itu.
Mbak Hen selalu berusaha menuju kepada-Nya, berarti ada tanda kalau hati Mbak Hen tersentuh. Tapi memang air mata kadang2 kita butuhkan, sebagai tanda bahwa kita memang butuh menghamba pada-NYA.
BalasHapusIya mbak Mugniar..menangis karena Allah adalah sesuatu yang selalu aku rindukan..butuh banget..
Hapus