Jumat, 01 Agustus 2014

Menangkap Ilmu untuk Modal Menulis


             
                  Selain terus berlatih menulis, ada hal penting agar penulis tak berhenti menulis. Yang namanya semangat memang bisa luntur. Yang namanya kemauan terkadang ada saja yang menghalangi. Akhirnya malah tak jadi menulis.
                Ada yang masih gamang di pikiran, apa yang mau ditulis. Ada yang masih ragu jika menulis adakah media atau penerbit yang mau menerima tulisan yang sudah dibuat? Bagaimana caranya? Akhirnya, pertanyaan-pertanyaan seperti ini juga malah mengendorkan semangat. Padahal, tinta juga belum mulai tertoreh. Salahkah?
                Tidak, apalagi bagi penulis pemula. Tips 3M dari ibu 2 anak, Indari Mastuti, memang cespleng. Ingin jadi penulis, ya harus menulis. Namun, Indari Mastuti melihat kasus-kasus di atas masih berseliweran di hati dan pikiran ibu-ibu, khususnya. Melalui grup Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) yang digagasnya sering kali pendatang baru atau anggota lama masih mengeluhkan tentang seluk-beluk menulis. Menjembatani hal ini, Indari Mastuti mengadakan program tanya jawab bagi anggota komunitas ini.
                Menangkap ilmu bagi seorang penulis itu perlu. Jika tak bisa ikut kelas bebayar mahal/murah, memanfaatkan program tanya jawab bisa menjadi solusi. Begitu nasihat Indari Mastuti, perempuan yang juga mendirikan Sekolah Perempuan dan Indari Mastuti Management. Ilmu tentang menulis bertebaran dimana-mana. Sudah menjadi tradisi penulis untuk bisa menangkap ilmunya. Sesudah ditangkap, tak ada kata lain selain harus menulis, menulis, dan menulis.
                Sekarang, sudah banyak pertanyaan tentang penerbitan buku yang sudah dijawab Indari Mastuti di grup IIDN. Setiap hari selalu ada pertanyaan yang dilayani oleh perempuan super aktif dan produktif ini. Berlabuh harapan agar kaum perempuan khususnya ibu-ibu tidak canggung menulis. Virus menulis itu gampang harus sering ditularkan. Dengan program tanya jawab penerbitan buku ini, berharap semakin banyak ibu-ibu menelurkan karyanya dalam hal menulis.

                Menangkap ilmu bagi seorang penulis itu modal. Sudah ada wadahnya, sudah ada sarananya. Indari Mastuti sudah menyediakannya umpannya. Ayo, segera tangkap! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar