Modalnya
sebenarnya hanya menulis. Tak perlu modal banyak kecuali fasilitas menulis yang
cukup memadai seperti laptop atau personal computer plus jaringan internet.
Dengan terus menulis, berlatih tiada henti hingga akhirnya mahir, kemampuan ini
akan menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Indari
Mastuti membuktikannya. Kepiawaiannya menulis hingga 50 lebih buku telah
meramaikan khasanah perbukuan Indonesia. Pun mampu membuatnya membangun bisnis
yang sekarang senantiasa kebanjiran order.
Sebut saja Indscript Creative dan Indscript Copywriting. Belum lagi
sekarang, perempuan muda beranak 2 ini baru saja merelease Indari Mastuti
Management (IMM) pertengahan Juli kemarin sebagai ladang bisnis baru. Tak
semata-mata bisnis, namun dengan adanya IMM ini, seseorang atau perusahaan bisa
memanfaatkan jasa dan keilmuwannya agar bisa lebih mandiri dan mahir. Beberapa
programnya adalah training dan mentoring penulisan buku serta teknik penulisan
untuk kebutuhan perusahaan.
Harapannya,
setelah mengikuti training dan mentoring penulisan buku, seseorang atau
kelompok kecil bisa aktif menulis buku. Jika buku yang ditulis berhasil terbit,
apa yang terjadi? Penulisnya otomatis akan mendapatkan sejumlah rupiah atas
buku tersebut. Semakin mahir menulis buku, maka semakin banyak pula yang akan
terbit. Secara tak langsung, dompet penulis pun semakin tebal. Wow!
Menggiurkan. Perusahaan pun mengerti
teknik penulisan yang membantu pemasaran produk/jasa mereka. Dampaknya akan semakin
menggeliat prosentase konsumen bertanya, mencari tahu kelebihannya, dan
akhirnya menjadi pengguna produk/jasanya. Laris di pasaran otomatis kas
perusahaan pun membengkak. Dompet personalnya tak ketinggalan pula.
IMM berbeda dengan apa yang sudah digarap
Indari Mastuti selama ini. Apa bedanya? Kalau IIDN sebagai komunitas ibu-ibu
belajar nulis secara gratis. Sekolah Perempuan sebagai wadah perempuan untuk
dibimbing menulis buku dengan beberapa kali pertemuan. Biayanya masih terbilang
bisa dijangkau untuk kalangan menengah. Nah, kalau IMM diperuntukkan bagi
kalangan menengah ke atas ataupun perusahaan. Selain dari sisi keuangan meningkat dengan menulis, mengikuti kegiatan IMM juga bisa dijadikan modal bagi pesertanya untuk membagi ilmu yang didapatnya kepada lingkungan sekitar. Indari Mastuti tak akan pernah merasa rugi. Justru senang karena menulis semakin diminati.
Komplit.
Kehadiran IMM menjadi oase baru juga bagi personal dan perusahaan yang ada di
luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. IMM sekarang dikoordinasi oleh Emma Kusumowardani yang berada di Malaysia. Untuk menjalin kerja sama dapat menghubungi Emma melalui what’s app di +60166404970. Yuk, manfaatkan segera! Mari, sukses
menulis dan membangun perusahaan dengan menulis bersamanya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar