Jumat, 01 Agustus 2014

Di mana Harus Sekolah Seni Tari?


           
              Setiap anak adalah unik. Ada anak yang berkecenderungan suka hal-hal berbau sains, ada juga anak yang dominan logik matematik. Namun, tak sedikit pula anak yang memiliki jiwa seni yang tinggi, seperti halnya seni tari.
                Selama ini, kita banyak menjumpai sekolah sebagaimana umumnya. Anak datang belajar banyak hal. Semua mata pelajaran dipelajari anak. Padahal, setiap anak dikaruniai kecerdasan dan talenta yang berbeda-beda. Parahnya lagi, orang tua memaksakan anaknya untuk bisa semuanya. Wajar, dong, jika akhirnya anak malah melempem. Kelebihan anak tak nampak, keunggulannya tersembunyi.
             Sekolah bakat, adalah solusi bagaimana anak yang unik ini terfasilitasi, termasuk anak yang menyukai seni tari. Meski anggapan orang masih miring terhadap seni, namun jika kemampuan ini terus diasah, niscaya anak akan menjadi mega bintang. Stefie Siera Ngangi, pendiri Stefie’s House of Creativity (SHOC) adalah salah satu contohnya. Sejak kecil dia menekuni tari balet, operet, dan modelling. Sekarang, kiprahnya di seni ini berhasil membawanya membangun bisnis di usia yang masih belia. Dengan menawarkan kurikulum yang bagus, perempuan muda energik ini berharap SHOC bisa lebih dikenal masyarakat, bahkan mendunia.  Nilai unggul SHOC ada pada tenaga pengajar yang mumpuni dan fasilitas yang memadai. Stefie Siera Ngangi pun berhasil membangun networking yang luas untuk mengembangkan SHOC. Di samping menawarkan program dance, balet, dan modelling, SHOC siap pula jika harus melayani special concept dari customernya. Kepedulian Stefie Siera Ngangi terhadap bakat anak ini tidaklah main-main. Layak diacungi jempol.

                Dimana harus sekolah tari bagi anak yang memiliki bakat ini? Haruskah dipaksa di sekolah yang menyuguhkan banyak materi pelajaran? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar