Perencanaan keuangan pasti ada pajak didalamnya |
Merencanakan
keuangan memang harus detail. Jika ada elemen yang terlewat dan tiba-tiba ingat
lalu ada dana yang harus dikeluarkan mendadak saat itu juga, urusannya jadi
kacau. Apa yang direncanakan bisa berantakan, sedikit atau banyak.
Misalnya
tentang pajak. Sebagian besar orang melupakan pajak, sehingga pos dana untuk
ini sering kali diabaikan. Buktinya, ketika mewawancarai Zeti Arina, perempuan
yang sekarang menjabat ketua IKPI Surabaya ini menjawab bahwa prosentase orang
membayar pajak di Indonesia masih sangat rendah. Menurut data penelitian yang
dilakukan oleh Dirjen Pajak, tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih
tergolong sangat rendah. Prosentasenya masih di bawah 13% dari Pendapatan
Nasional Bruto tahun 2013. Makanya edukasi pajak ke masyarakat dan perusahaan
harus senantiasa dilakukan jika ingin negara ini berkembang.
Bagaimana
jika tiba-tiba ada tagihan membayar pajak, padahal sebelumnya si empunya tidak
menganggarkan dana pajak di perencanaan keuangannya? Tentu akan menjadi
kelimpungan. Jika nilainya kecil bisa diambil dari pos yang lain, jika besar lain
lagi urusannya. Hal seperti ini yang akhirnya malah membuat orang bingung tujuh
keliling. Apalagi jika tagihan pajak bersamaan dengan bayar uang sekolah anak,
dsb.
Perencanaan
keuangan masyarakat Indonesia masih berkutat pada masalah yang belum strategis
dan berpikir jangka panjang. Sehingga detail-detail seperti pajak akhirnya
tidak teringat. Masyarakat masih saja berpikir pemasukan sekian dan pengeluaran
sekian. Terbatas hari ini atau maksimal sebulan. Padahal masalah keuangan itu
melingkungi masalah yang sangat luas. Musti dirinci dan direncanakan dengan
cermat.
Rina
Dewi Lina, penulis buku "Hemat Bisa Miskin Boros Pasti Kaya" bisa menjadi teman
untuk merencanakan keuangan lebih baik. Bagaimanapun menghitung pemasukan dan
pengeluaran hari ini memang penting, namun merencanakan adanya pemasukan dan
merencanakan pengeluaran ke depannya juga tak bisa disepelekan. Memikirkan sekarang
perencanaan biaya pendidikan anak ketika kuliah nanti jauh lebih baik daripada
baru memikirkannya ketika saatnya tiba. Padahal biayanya tidaklah sedikit.
Termasuk pajak. Bagi yang memiliki perusahaan, justru jauh-jauh hari sudah
direncanakan bagaimana keuangan terkait pembayaran pajak ini.
Jika perencanaan
keuangan baik, membayar pajak tak lagi dikesampingkan. Pembangunan Indonesia
bisa tetap berjalan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar