Kamis, 09 Oktober 2014

Rambu-rambu Membeli Mobil


                Cobalah berkeliling sebuah perumahan yang terdekat dengan rumah Anda! Atau bisa juga perumahan tempat Anda tinggal. Amati di bagian depan rumah perumahan tersebut. Banyakkah yang memiliiki mobil sendiri? Di perumahan saya saja, dari 60 kepala keluarga ada separuhnya yang memiliki mobil. Rata-rata atau sebagian besar pasti punya mobil entah itu beli tunai atau kredit.

                Jika membeli tunai, enaknya tidak kepikiran bagaimana tiap bulan harus mencicilnya. Namun, memang dibutuhkan dana besar di awalnya. Bagi yang berkecukupan boleh-boleh saja. Bagi yang tidak cukup dana, akankah dipaksa membeli mobil?

                Membeli mobil tetap harus mempertimbangkan banyak hal. Wawancara dengan seorang konsultan keuangan berpengalaman, Rina Dewi Lina, mengingatkan bahwa membeli mobil tidak bisa asal membeli apalagi yang kredit. Pastikan membeli mobil memang karena butuh. Mobil menjadi sarana mobilitas yang nyaman dan memperlancar kegiatan yang dilakukan seseorang. Mobil bisa meningkatkan produktivitas. Jika hanya untuk pamer dan gengsi-gengsian, lebih baik tidak usah membeli mobil. Kredit mobil tidak selamanya buruk meski ada yang beranggapan bahwa ketika membeli mobil itu sia-sia. Pasalnya ketika beberapa tahun lagi mobil dijual, harga jualnya turun dari pertama kali dibeli. Tak masalah. Toh, penggunanya sudah mendapatkan manfaat dari mobil yang dipunya.

                Rambu berikutnya jika harus membeli mobil apalagi kredit, cermati berapa harga, uang muka, cicilan per bulannya, dan lama cicilannya. Cocokkan dengan kemampuan keuangan. Jika faktanya ternyata tidak ada kemampuan mencicil, maka jangan berani-berani mengambil kredit mobil. Kalau kredit saja tidak bisa, apalagi membeli tunai.

                Namun, banyak orang nekat kini. Hanya demi mobil merk Nissan 370, seorang lelaki bernama Mark Parisi yang berasal dari Amerika Serikat ini, maaf, awal bulan ini justru nekat akan menghilangkan testisnya. Apakah Mark sakit? Tidak. Testis tersebut akan dijual akan kepada seorang ilmuwan seharga 424,3 juta rupiah dan uang hasil penjualannya akan dibelikan mobil impiannya.

                Irma Rahmayanti, seorang karyawati seuah kantor juga nekat mencuri uang bosnya di Jakarta hanya karena ngebet ingin membeli mobil. Kerugikan bosnya mencapai 426 juta rupiah. Irma yang tinggal di Depok ini pun ditangkap polisi karena perbuatannya.

                Ngeri, bukan? Membeli mobil musti lihat-lihat kemampuan. Perhitungkan dengan cermat manfaat dan kondisi keuangan yang ada. Curhat dengan konsultan keuangan akan membuka wacana dan solusi, kapan seseorang layak membeli mobil tanpa harus nekat seperti orang gila.


                Membeli mobil? Cek rambu-rambunya! Jangan sampai peluit polisi terdengar di telinga Anda!

3 komentar:

  1. Pastikan membeli mobil karena kebutuhan, bukan karena keinginan..siiip..!!

    BalasHapus
  2. Ngeri yaa..sampai bertindak kriminal gara-gara kepingin membeli mobil.. terlalu hehe..

    BalasHapus
  3. Alhamdulilah, saya mencicil mobil dengan uang bonus dari Tupperware. Dan mobilnya pun dipakai untuk keperluan angkat2 barang hehe..

    BalasHapus