Buku adalah jendela dunia. Para
pecinta buku suka berkorban lebih demi bisa membeli buku. Ya, apalagi sering
kali buku tak terbit dua kali, kecuali buku yang benar-benar best seller. Namun, pecinta buku tidak
hanya mengincar buku semacam ini. Sering kali mereka membeli dan melahap buku
yang menjadi minat mereka. Ada yang sampai menyisihkan uang saku, ada pula yang
harus rela ikut kuis berhadiah buku, atau bekerja sampingan agar ada pendapatan
untuk membeli buku.
Namun,
yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana buku juga tetap awet dan tak gampang
rusak. Minimal ada 4 cara agar buku memiliki ketahanan fisik yang bagus
sehingga bisa dinikmati lebih lama.
Usahakan
setelah membeli buku, Anda melakukan proses penyampulan. Sekarang di toko buku
pun menyediakan jasa seperti ini. Tujuannya sederhana, agar sampul buku tak
mudah rusak. Anda juga tak banyak mengeluarkan uang untuk jasa ini jika Anda
enggan menyampulnya sendiri. Kualitas sampul yang disediakan toko buku juga relatif
bagus dan kuat. Anda hanya meluangkan waktu tak lebih dari 5 menit untuk
menyampul 1 buku di toko buku. Bahkan, Anda pun bisa memanfaatkan fasilitas
sampul buku gratis di toko buku untuk beberapa jenis buku. Biasanya dilihat
dari harga bukunya.
Buku
pun berhasil Anda beli, sampul, dan siap Anda baca. Sikap membaca juga sangat
mempengaruhi keawetan buku. Bandingkan ketika Anda membaca buku dengan
tidur-tiduran dengan membaca buku sambil duduk tenang! Ketika Anda membaca buku
dengan posisi tiduran, sering kali Anda malah tertidur dan buku tergeletak
entah ke mana. Bahkan buku bisa menjadi bantal Anda. Adakalanya buku terinjak
tubuh Anda dalam keadaan terbuka,dsb. Alhasil, halaman buku ada yang terlipat
tak karuan, cover buku demikian halnya. Bahkan ada yang sampai sobek karena
terkena keringat tubuh Anda ketika tertidur. Buku menjadi cepat rusak. Nah,
sudah saatnya Anda kini membaca buku dengan sikap yang lebih benar, yaitu
dengan duduk tenang. Jika mata mengantuk, Anda tinggal berdiri dan meletakkan
kembali buku ke tempatnya semula.
Dimanakah
tempat buku yang tepat? Anda memang harus memiliki rak atau almari khusus buku.
Entah Anda menatanya dengan posisi buku berdiri atau tidur, terserah saja. Jika
Anda menyusun buku dalam keadaan buku berdiri, usahakan tidak ada buku yang
diletakkan di atasnya lagi meski masih ada ruang yang kosong. Biasanya ini suka
terjadi jika rak sudah tak muat sedang buku yang dipunya jumlahnya banyak.
Terpaksa, Anda harus menyediakan rak lagi. Anggarkan ini!
Mungkin
Anda akan berpikir, buku lama lebih baik disimpan saja. Tidak perlu ditaruh di
rak, agar buku baru kebagian tempat. Lantas Anda pun menyimpan buku lama di
dalam kardus. Ini solusi yang tidak terlalu baik, sebenarnya. Buku yang
disimpan di dalam kardus ada kecenderungan malah mudah rusak. Bisa jadi malah
jadi sarang kecoa, digigiti tikus jika di rumah banyak tikus, bahkan kondisinya
bisa lembab dalam kardus. Kelembaban ini bias merusak sampul buku. Jika memang
belum punya rak baru, menyumbangkan buku lama ke taman baca akan terasa lebih
baik. Atau Anda bisa membuat rak buku sendiri dari bahan kardus bekas. Namun,
tidak ditutup rapat sehingga buku tetap mendapat hawa segar.
Rak buku dari kardus bekas |
Buku
memang barang berharga. Merawatnya juga tak bisa asal-asalan saja.
Menyampulnya, membacanya dengan sikap yang benar, menyusunnya dengan rapi, dan
tidak menyimpannya rapat dalam kardus adalah beberapa cara agar keawetan fisik
buku tetap terjaga. Kalau buku tampak bagus, maka membacanya juga akan enak
saja, meski buku lama. Yuk, rawat buku yang kita punya!