Senin, 01 Juli 2013

Bidan Ramah, Ibu Hamil Betah (Tulisanku Masuk Jawa Pos, Gagasan, 24 Juni 2013)


“Ayo sini timbang badan terus rebahan. Duh, sayang posisi kamu sudah bagus banget nih, Ngejan sebentar brojol. Bantu bunda kontraksi ya. Yuk kita pijat sebentar biar tenang,” seorang bidan cantik, ramah mengajak ngobrol janin saya. Saya yang mendengarnya saja terharu. Bahkan sampai menitikkan air mata. Apalagi ketika pijat endorphin, kata-kata positif dari Bu bidan malah menderaskan air mata. Tak cukup sekali, bulan depannya, ketika usia kehamilan sudah hampir 38 minggu saya pun periksa ke bu bidan tersebut. Meski ada kabar buruk tentang kehamilanku, tapi apa yang dilakukan bu bidan bisa menenangkanku kembali. Resep-resep yang dituturkannya tanpa menunggu lama saya lakukan.
Bu bidan ini juga sangat menjaga komunikasi dengan pasien yang datang ke rumahnya. “Ini mbak saya kasih kartu nama saya. Jika ada apa-apa, mau tanya apa saja boleh SMS saya.” Ternyata, menjelang detik-detik HPL (Hari Prediksi Lahir), Bu Bidan dengan senang hati melayani SMS saya, bahkan mencarikan referensi dokter yang enak untuk dimintai pendapat dan tempat melahirkan yang nyaman. Bayangkan saja, meski saya tidak ada rencana melahirkan di bu bidan tersebut, namun perempuan mulia itu tak sakit hati. Bahkan kerjasama yang baik ditunjukkan ketika saya mengalami kegelisahan dikarenakan hasil USG di dua tempat berbeda. Menghibur dan menenangkan hati saya. Lewat SMS. Pernah juga saya konsultasi ke rumah beliau dan saya tidak dipungut biaya sama sekali.

Sungguh, Bu Bidan yang luar biasa. Ramah hingga ibu hamil betah, sebagai refleksi memperingati Hari Bidan Indonesia, 24 Juni.

(aslinya begini, yang di koran sudah diedit sama pihak Jawa Posnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar