Gaya
belajar anak itu berbeda satu dengan yang lainnya. Salah satunya anak dengan
gaya belajar kinestetik. Biasanya, anak ini sering dikesampingkan. Sudah banyak
gerak, tidak bisa diam, dan kalau disuruh untuk fokus sebentar saja susahnya
amit-amit.
Benarkah
anak kinestetik tak bisa berkonsentrasi? Setiap anak bisa berkonsentrasi selama
dia tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar bisa berkonsentrasi, tentu stimulus
yang diberikan juga harus sesuai dengan gaya belajarnya. Anak yang kinestetik
sangat menyukai gerak. Misalkan dia dilatih konsentrasinya dengan cara mewarnai
gambar sambil duduk tenang, maka keberhasilannya tidaklah sempurna.
Ada
banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi anak
kinestetik. Tentu saja harus melibatkan olah gerak tubuhnya.
Senam.
Apalagi jika diiringi musik. Anak akan berusaha menyelaraskan antara gerakan
dan musiknya. Kalaupun tidak pakai musik, juga tak mengapa. Menghafalkan urutan
gerakannya sudah merupakan cara untuk meningkatkan konsentrasinya. Senam pun
bisa dilakukan sampai selesai. Tentu durasi senam menyesuaikan dengan jenjang
usia anak.
Memanah
dengan bola. Ini sebenarnya cara yang lain agar merapikan mainan misalnya bola
jadi menarik bagi anak kinestetik. Terkadang, merapikan mainan menjadi sesuatu
yang membosankan dan tidak menarik bagi anak. Namun, dengan cara ini justru
konsentrasi anak kinestetik jadi terasah. Mintalah anak merapikan bolanya tidak
dengan memasukkan langsung bola mendekat ke keranjangnya, tetapi dari jarak
yang cukup jauh mintalah anak melemparkannya ke dalam keranjang. Anak akan
senang. Dia seolah seperti bermain bola basket.
Tepuk
tangan. Awali dengan yang mudah dengan 1 pola sehingga anak bisa dengan mudah
menirukannya. Misalkan prok, prok. Lalu, naikkan tingkat kesulitannya, misal
dengan 2 pola, seperti prok, prok prok, prok. Demikian seterusnya hingga anak
mahir menirukannya. Ingat, semakin banyak pola tepuk yang bisa anak ikuti,
konsentrasinya semakin baik.
Memindahkan
air dari satu botol ke botol yang lain. Apalagi seperti lomba Agustusan, tentu
semakin seru. Agar airnya tidak banyak yang tumpah, anak kinestetik dituntut
konsentrasi melakukannya. Semakin sedikit yang tumpah, maka semakin bagus
konsentrasinya.
Permainan
dimana aku berdiri. Orang tua cukup menyediakan 4 alas lantai yang tidak licin
dan ditempatkan di sudut rumah yang berbeda. Anak berdiri bersama orang tua di
tempat yang cukup berjarak dengan 4 alas lantai tadi. Misalnya alas lantai 1 adalah
gajah, alas lantai 2 adalah kelinci, alas lantai 3 adalah kambing, dan alas
lantai 4 adalah semut. Orang tua tugasnya memberikan 4-5 kalimat kunci tentang
binatang tersebut. Tugas anak adalah bergerak dalam durasi waktu yang sudah
ditentukan orang tua menempati alas lantai yang dimaksud sebagai jawabannya.
Misalkan kalimat kunci itu antara lain: aku hewan yang kecil, aku suka yang
manis-manis, aku ada yang berwarna hitam dan merah, aku suka berjalan di
dinding tembok, aku juga hidup di lubang tanah.
Konsentrasi
memang sangat penting untuk perkembangan anak ke depannya. Memahami gaya
belajarnya sebagai modal awal menentukan kegiatan apa yang cocok untuk mengasah
dan meningkatkan daya konsentrasinya. Termasuk anak bergaya belajar kinestetik.