Sabtu, 09 Mei 2015

Merawat Buku Agar Awet

                Buku adalah jendela dunia. Para pecinta buku suka berkorban lebih demi bisa membeli buku. Ya, apalagi sering kali buku tak terbit dua kali, kecuali buku yang benar-benar best seller. Namun, pecinta buku tidak hanya mengincar buku semacam ini. Sering kali mereka membeli dan melahap buku yang menjadi minat mereka. Ada yang sampai menyisihkan uang saku, ada pula yang harus rela ikut kuis berhadiah buku, atau bekerja sampingan agar ada pendapatan untuk membeli buku.

               Namun, yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana buku juga tetap awet dan tak gampang rusak. Minimal ada 4 cara agar buku memiliki ketahanan fisik yang bagus sehingga bisa dinikmati lebih lama.

                Usahakan setelah membeli buku, Anda melakukan proses penyampulan. Sekarang di toko buku pun menyediakan jasa seperti ini. Tujuannya sederhana, agar sampul buku tak mudah rusak. Anda juga tak banyak mengeluarkan uang untuk jasa ini jika Anda enggan menyampulnya sendiri. Kualitas sampul yang disediakan toko buku juga relatif bagus dan kuat. Anda hanya meluangkan waktu tak lebih dari 5 menit untuk menyampul 1 buku di toko buku. Bahkan, Anda pun bisa memanfaatkan fasilitas sampul buku gratis di toko buku untuk beberapa jenis buku. Biasanya dilihat dari harga bukunya.

          Buku pun berhasil Anda beli, sampul, dan siap Anda baca. Sikap membaca juga sangat mempengaruhi keawetan buku. Bandingkan ketika Anda membaca buku dengan tidur-tiduran dengan membaca buku sambil duduk tenang! Ketika Anda membaca buku dengan posisi tiduran, sering kali Anda malah tertidur dan buku tergeletak entah ke mana. Bahkan buku bisa menjadi bantal Anda. Adakalanya buku terinjak tubuh Anda dalam keadaan terbuka,dsb. Alhasil, halaman buku ada yang terlipat tak karuan, cover buku demikian halnya. Bahkan ada yang sampai sobek karena terkena keringat tubuh Anda ketika tertidur. Buku menjadi cepat rusak. Nah, sudah saatnya Anda kini membaca buku dengan sikap yang lebih benar, yaitu dengan duduk tenang. Jika mata mengantuk, Anda tinggal berdiri dan meletakkan kembali buku ke tempatnya semula.

                Dimanakah tempat buku yang tepat? Anda memang harus memiliki rak atau almari khusus buku. Entah Anda menatanya dengan posisi buku berdiri atau tidur, terserah saja. Jika Anda menyusun buku dalam keadaan buku berdiri, usahakan tidak ada buku yang diletakkan di atasnya lagi meski masih ada ruang yang kosong. Biasanya ini suka terjadi jika rak sudah tak muat sedang buku yang dipunya jumlahnya banyak. Terpaksa, Anda harus menyediakan rak lagi. Anggarkan ini!

                Mungkin Anda akan berpikir, buku lama lebih baik disimpan saja. Tidak perlu ditaruh di rak, agar buku baru kebagian tempat. Lantas Anda pun menyimpan buku lama di dalam kardus. Ini solusi yang tidak terlalu baik, sebenarnya. Buku yang disimpan di dalam kardus ada kecenderungan malah mudah rusak. Bisa jadi malah jadi sarang kecoa, digigiti tikus jika di rumah banyak tikus, bahkan kondisinya bisa lembab dalam kardus. Kelembaban ini bias merusak sampul buku. Jika memang belum punya rak baru, menyumbangkan buku lama ke taman baca akan terasa lebih baik. Atau Anda bisa membuat rak buku sendiri dari bahan kardus bekas. Namun, tidak ditutup rapat sehingga buku tetap mendapat hawa segar.

Rak buku dari kardus bekas


          Buku memang barang berharga. Merawatnya juga tak bisa asal-asalan saja. Menyampulnya, membacanya dengan sikap yang benar, menyusunnya dengan rapi, dan tidak menyimpannya rapat dalam kardus adalah beberapa cara agar keawetan fisik buku tetap terjaga. Kalau buku tampak bagus, maka membacanya juga akan enak saja, meski buku lama. Yuk, rawat buku yang kita punya!