Minggu, 16 Juni 2013

Digundul Saja, Bunda!


Anak sulungku ini diam-diam ternyata menyimpan energi kreatif yang luar biasa. Ya, memang kreatif tak harus atraktif. Keramas adalah hal yang paling tidak disukai Qowiyy, anakku ini. Jika diajak untuk keramas sore hari ketika mandi dia selalu menjawab,”Besok pagi saja!” Ketika pagi diingatkan kembali dia pun berujar,”Ntar sore aja!” Oalah, terus kapan keramasnya?
Apalagi sejak suatu Minggu Qowiyy diajak ayahnya potong rambut sampai hampir gundul plontos. Tambah susah keramasnya. Entahlah, anak laki-lakiku ini takut sekali untuk keramas. Padahal anaknya doyan main air, tapi kalau urusan keramas, aku dan suami harus ekstra keras merayunya dengan lembut agar rambutnya tak apek dan bau. Eh, ketika kepalanya gundul tak ada rambutnya, malah lebih susah.
Begini katanya. “Bunda, enak gundul Mas Qowiyynya!” katanya senang. “Emang kenapa kalau gundul?” tanyaku heran. “Enak, biar nggak usah keramas. Kan nggak ada rambutnya.” Aku tertawa terpingkal-pingkal. Tak menyangka anakku yang berusia 3 tahun ini menjawab seperti itu. Ada-ada saja. Tapi aku bangga. Anakku kreatif menyelesaikan masalahnya soal keramas.
Tapi, ini tetap masalah bagiku tentunya. Akhirnya, dia aku ajari senam ketika mau keramas. Ya, senamnya dengan kata-kata “diam, merem, menunduk” terus diikuti gerakan. Aku contohkan sih, Qowiyy mengikuti. Ketika sudah menunduk aku guyur rambutnya dengan air. Qowiyy jadi tahu bahwa dengan menunduk dan mata tertutup ditambah diam, air akan tetap mengucur ke bawah, tidak membuat matanya perih dan mulutnya minum air. Keramas kini tak menakutkan lagi meski terkadang masih enggan Qowiyy melakukannya.

Dia tetap saja berkata,”Bunda digundul saja kepalanya, biar nggak keramas lagi!” Qowiyy, Qowiyy lucu sekali sih …

(Ini tulisan aslinya, yang dimuat sudah dimuat sama redaksinya ...)

2 komentar:

  1. wah Qowiyy lucu ya..., tapi dirimu hebat ya, Jeng.
    Dengan seabrek kegiatan masih sempat2nya nulis dan ngirim, salut deh. Saya karena dah lama vakum ya, terhitung semenjak menikah 13 tahun yang lalu, aduh susah banget mau ada kegiatan lagi, apalagi menulis (yang direncanakan), nulis status mah gampang wkwkwk..., eh malah curhat gak penting, maaf yo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku nulis juga kalau good feeling aja kok mbak ... dikirim kalau dimuat alhamdulillah. nggak juga gpp ...

      Hapus