Rabu, 21 Januari 2015

Kegiatan Seru Meningkatkan Konsentrasi Balita Kinestetik



                Gaya belajar anak itu berbeda satu dengan yang lainnya. Salah satunya anak dengan gaya belajar kinestetik. Biasanya, anak ini sering dikesampingkan. Sudah banyak gerak, tidak bisa diam, dan kalau disuruh untuk fokus sebentar saja susahnya amit-amit.

             Benarkah anak kinestetik tak bisa berkonsentrasi? Setiap anak bisa berkonsentrasi selama dia tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar bisa berkonsentrasi, tentu stimulus yang diberikan juga harus sesuai dengan gaya belajarnya. Anak yang kinestetik sangat menyukai gerak. Misalkan dia dilatih konsentrasinya dengan cara mewarnai gambar sambil duduk tenang, maka keberhasilannya tidaklah sempurna.

                Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi anak kinestetik. Tentu saja harus melibatkan olah gerak tubuhnya.

           Senam. Apalagi jika diiringi musik. Anak akan berusaha menyelaraskan antara gerakan dan musiknya. Kalaupun tidak pakai musik, juga tak mengapa. Menghafalkan urutan gerakannya sudah merupakan cara untuk meningkatkan konsentrasinya. Senam pun bisa dilakukan sampai selesai. Tentu durasi senam menyesuaikan dengan jenjang usia anak.

                Memanah dengan bola. Ini sebenarnya cara yang lain agar merapikan mainan misalnya bola jadi menarik bagi anak kinestetik. Terkadang, merapikan mainan menjadi sesuatu yang membosankan dan tidak menarik bagi anak. Namun, dengan cara ini justru konsentrasi anak kinestetik jadi terasah. Mintalah anak merapikan bolanya tidak dengan memasukkan langsung bola mendekat ke keranjangnya, tetapi dari jarak yang cukup jauh mintalah anak melemparkannya ke dalam keranjang. Anak akan senang. Dia seolah seperti bermain bola basket.

           Tepuk tangan. Awali dengan yang mudah dengan 1 pola sehingga anak bisa dengan mudah menirukannya. Misalkan prok, prok. Lalu, naikkan tingkat kesulitannya, misal dengan 2 pola, seperti prok, prok prok, prok. Demikian seterusnya hingga anak mahir menirukannya. Ingat, semakin banyak pola tepuk yang bisa anak ikuti, konsentrasinya semakin baik.

              Memindahkan air dari satu botol ke botol yang lain. Apalagi seperti lomba Agustusan, tentu semakin seru. Agar airnya tidak banyak yang tumpah, anak kinestetik dituntut konsentrasi melakukannya. Semakin sedikit yang tumpah, maka semakin bagus konsentrasinya.

                Permainan dimana aku berdiri. Orang tua cukup menyediakan 4 alas lantai yang tidak licin dan ditempatkan di sudut rumah yang berbeda. Anak berdiri bersama orang tua di tempat yang cukup berjarak dengan 4 alas lantai tadi. Misalnya alas lantai 1 adalah gajah, alas lantai 2 adalah kelinci, alas lantai 3 adalah kambing, dan alas lantai 4 adalah semut. Orang tua tugasnya memberikan 4-5 kalimat kunci tentang binatang tersebut. Tugas anak adalah bergerak dalam durasi waktu yang sudah ditentukan orang tua menempati alas lantai yang dimaksud sebagai jawabannya. Misalkan kalimat kunci itu antara lain: aku hewan yang kecil, aku suka yang manis-manis, aku ada yang berwarna hitam dan merah, aku suka berjalan di dinding tembok, aku juga hidup di lubang tanah.  

                Konsentrasi memang sangat penting untuk perkembangan anak ke depannya. Memahami gaya belajarnya sebagai modal awal menentukan kegiatan apa yang cocok untuk mengasah dan meningkatkan daya konsentrasinya. Termasuk anak bergaya belajar kinestetik.

2 komentar:

  1. bner bngt anak kinestetik perlu cara yg beda...mkasih infony y bunda.. *_*

    BalasHapus
  2. memang sih ada yang seperti itu .. jadi anak gamau diam .. belajar nya pengen sambil jalan-jalan atau gerak .. pokonya dia aktif

    BalasHapus