Apa yang Anda bayangkan tentang
gambar di bawah ini?
Ya, saya yakin sebagian besar Anda akan menjawab “kereta
api”. Begitulah Qowiyy. Jika ditanya,”Hari ini mau ke mana Mas Qowiyy?”,
jawabnya pasti,”Ke stasiun saja, naik kereta api.” Namun, meski terkadang tidak
naik kereta api, lihat kendaraan panjang ini di stasiun saja sudah membuatnya
betah, bahkan tak mau pulang. Sesampainya di rumah, lagi-lagi gambar di atas
adalah imajinasinya tentang kereta api. Yang panjang-lah, belok-lah, warna
merah-lah, dsb. Qowiyy oh Qowiyy, bundanya sudah keringatan dingin mendekam
dekat rel di stasiun, matanya tak kedip-kedip menonton kereta api.
Si kecil minta jalan-jalan itu
hal biasa. Kita sebagai orang tua memang harus menyediakan waktu untuk
melakukan aktivitas ini bersama jagoan kita. Anak tak pernah meminta banyak,
yang dia butuhkan hanyalah perhatian orang tuanya. Maka, apa susahnya berjalan
kaki ke stasiun hanya untuk menemaninya melihat kereta api. Toh hasilnya
imajinasi anak berkembang dengan luar biasa.
Persiapan jalan-jalan seperti apa
yang harus diperhatikan? Tentu hal ini sangat tergantung dengan kondisi anak.
Qowiyy anaknya mudah sekali lapar, maka ketika dia minta jalan-jalan yang
selalu saya sediakan adalah kue yang sehat dan bergizi, seperti ubi rebus, pisang.
Dan tentu saja dengan sebotol air putih. Jalan-jalan sangat menguras energi dan
bisa menimbulkan dehidrasi. Maka air minum adalah solusinya.
Tapi persiapan jalan-jalan bagi
Qowiyy lagi. Jika sudah jelas bahwa tujuannya adalah ke stasiun maka yang
pertama kali terlontar adalah,”Ayah sudah beli tiket belum? Ntar nggak bisa
naik lho!” Kami hanya cengar cengir. Bagaimana tidak? Kan hanya melihat saja,
bukan untuk naik. Namun, sekali-kali kami memenuhi permintaan Qowiyy pulang
pergi ke stasiun berikutnya agar hati Qowiyy bahagia. Qowiyy juga sering
mengingatkan saya dan ayahnya dengan pertanyaan seperti ini,”Ke stasiunnya naik
angkot nggak? Jalan kaki nggak?” Paling tidak, pertanyaan ini memberikan sinyal
pada saya untuk menyiapkan uang pas untuk bayar angkot atau meminta Qowiyy
untuk menyiapkan sandal yang pas untuk berjalan kaki.
Jalan-jalan atau tamasya memang
sangat menyenangkan. Kekuatan tubuh sangat dibutuhkan di sana. Selain makanan
sehari-hari, keberadaan vitamin seperti vitamin Sevenseas bisa membantu untuk
mensuplainya. Apalagi untuk anak kecil yang rawan sakit setelah pergi
jalan-jalan.
“Nah, mau ke mana lagi selanjutnya kamu, Nak?”
saya bertanya untuk episode jalan-jalan selanjutnya.
Tulisan ini diikutkan dalam Kontes Blog "Moms and Baby's Diary"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar