Dunia sepertinya selalu saja
bersedih. Banjir melanda ibukota negeri ini sejak Desember 2102 lalu, korupsi
seolah tak pernah absen dari berita media massa, anak-anak yang mestinya
menikmati bangku sekolah justru semakin banyak berkeliaran di jalanan mengais
rejeki, ibu-ibu rumah tangga yang mengeluhkan tingginya harga kebutuhan pokok,
dan masih banyak lagi kejadian yang terkadang membuat pilu hati, menghenyakkan
segala sisi batin ini. Ada apa ini? Apa masalahnya? Bagaimana bisa merubah
keadaan menjadi baik-baik saja?
Kembali Indscript Creative
bersama Personal Branding Agency-nya mengingatkan agar kita mau mengikuti
solusi yang ditawarkan Adjie Silarus. Meditator terkenal ini menyampaikan
pesannya bagaimana seseorang bisa melakukan perubahan. Jawabnya,”Mengubah diri
sendiri.” Ini penting. Karena wajah dunia ini merupakan wajah-wajah
penghuninya. Keberadaan seorang individu akan sangat berpengaruh pada ekosistem
besar ini. Efek perubahan seorang individu bisa menjadi virus yang akan
menulari sekitarnya. Makanya, seorang presiden yang kuat sekalipun masih sangat
membutuhkan komponen lainnya untuk memperbaiki negeri ini. Tak ada pemain
tunggal yang akan sanggup menanggung beban terhadap seisi dunia ini. Tidak ada.
Yang ada adalah keterkaitan, dimana perubahan individu akan bisa terciprat ke
sekitarnya sehingga keharmonisan alam bisa terbentuk dengan sendirinya.
Lalu, seperti apa bentuk mengubah
diri seperti yang disarankan Adjie Silarus untuk perubahan dunia? Ahli meditasi
dengan teknik Sejenak Hening ini menganjurkan agar tiap pribadi manusia bisa
menerima dirinya sendiri apa adanya. Peristiwa enak atau tidak mengenakkan,
sedih atau menggembirakan harus diterima dengan ikhlas hati. “Tanpa penerimaan
diri yang utuh seperti itu, kita tidak akan pernah bisa menjadi insan yang
lengkap dan mampu berkontribusi positif terhadap lingkungan maupun dunia,”
jelas Adjie Silarus. Langkah kecil harus mewarnai setiap insan jika ingin
memberikan kontribusi, untuk diteruskan dengan kontinyu selanjutnya. Tak harus
menunggu semuanya sempurna. Membuang tempat sampah pada tempatnya, berkomitmen
untuk jujur terhadap diri sendiri, menjauhi tukang korupsi bisa menjadi langkah
kecil yang sangat berarti. Langkah kecil ini sudah menjadikan kita sebagai insan
yang peduli. Tentu, hal ini bisa terjadi karena kita bahagia telah berhasil
melupakan pengalaman buruk yang menimpa.
Kita peduli, maka masalah di
dunia ini akan terkikis satu demi satu. Tak perlu lari terbirit-birit untuk
mengatasi. Keputusan kita untuk mengubah dunia harus dinikmati prosesnya. Perlu
penghayatan meski pencapaiannya tak sekali jadi. Tak mengapa. Yang terpenting
tetap tersambung diri kita dengan alam dan Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar