Kamis, 04 Desember 2014

Kiat Menghemat Pengeluaran Keuangan Keluarga


                “Yah, uang di dompet bunda sudah habis nih! Tinggal seribu, dua ribu.”

                Pernah mengalami hal demikian padahal belum akhir bulan? Jatah bulanan sudah habis? Oh tidak, pusing dong kepalanya? Minta suami lagi deh untuk kebutuhan sampai akhir bulan? Nah, bagaimana agar hal ini tidak terjadi?

                Hal pertama yang harus dilakukan memang mendata anggaran biaya hidup sebulan. Anggaran ini tentu saja berdasar kebutuhan pokok dan lainnya yang memang selalu ada di setiap bulannya. Seperti kebutuhan makan, terkait rumah (litrik, air, dsb), transportasi, infaq, dsb. Hitung semuanya sesuai kebiasaan dan jumlahkan semua. Maka akan nampak bilangan besarnya. Setelah itu eksekusi sesuai dengan yang sudah dianggarkan. Saya kira semuanya sudah paham dengan hal ini semua.

                Namun, ada lho beberapa cara pada akhirnya malah menjadikan anggaran biaya hidup sebulan itu jadi bersisa, alias bisa ditabung setelahnya, meskipun sebelumnya sudah dianggarkan tersendiri untuk nominal menabung ini. Apa saja?

                Ini terkait dimana Anda berbelanja kebutuhan sehari-hari. Berbelanja di penjual grosir tentu akan bisa lebih menghemat. Sebisa mungkin hindari berbelanja kebutuhan itu sedikit demi sedikit, apalagi belinya di warung tetangga. Harganya sudah naik. Berbeda jika Anda berbelanja langsung banyak sekaligus kebutuhan sebulan di penjual grosir. Sekali jalan, uang pun bisa lebih dihemat.

                Nah, sekarang jika keluarga Anda adalah pecinta buku. Apa yang bisa dilakukan agar biaya membeli buku tak membengkak bahkan bisa dihemat. Membeli buku bekas, sungguh tak ada salahnya. Toh isi buku tak pernah basi. Membeli buku lama yang biasanya diobral murah pun tak menjadi masalah. Wawasan Anda dan keluarga tetap bertambah, bukan?

                Selanjutnya, soal biaya transportasi. Jika jarak antara rumah dan tempat tujuan bisa ditempuh dengan jalan kaki/bersepeda, tak ada salahnya dong mencoba melakukannya. Misalkan datang ke pengajian tetangga. Jika jalan kaki cukup 10 menit mengapa harus naik motor? Jika ke tukang sayur cukup 5 menit jalan, mengapa harus naik motor juga? Kecuali jika memang waktunya mendesak sekali. Hemat bahan bakar, bukan? Otomatis bakalan nggak sering-sering ke pom bensin untuk membelinya.

                Terakhir, mengenai penggunaan air. Anda habis mencuci baju misalnya, sedangkan setelahnya Anda akan membersihkan lantai kamar mandi. Menggunakan bekas air mencuci baju untuk membersihkan lantai kamar mandi, bisa jadi alternatif untuk menghemat penggunaan air. Atau air bekas nyuci baju untuk membasahi tanah kering di halaman. Anda tidak perlu pakai air baru kan untuk menyiram halaman?


                Berhemat bukan berarti pelit dan irit ya. Namun, berhemat adalah mengakali bagaimana yang masih bisa dipakai ya dipakai, bagaimana menyiasati kebutuhan dengan cara lain tapi tetap terpenuhi. 

2 komentar:

  1. thanks buat tipsnya mbak, aku tipe orang yang jarang mengkalkulasi pengeluaran sih hehe akibatnya ya itu tau tau uang habis aja haha, kalau dah habis baru bingung #kebiasaan buruk

    BalasHapus
  2. tks tips nya.. mudah dipraktekkan..dan bkin irits ;)

    BalasHapus