Kamis, 04 Desember 2014

Jangan-jangan Anda Koruptor!

Zeti Arina

                “Bebaskan negara dari koruptor!”

                Sering dengar atau membaca tulisan seperti kalimat di atas? Baik yang disuarakan lantang para demonstran atau cukup bisa Anda lihat di spanduk-spanduk yang mereka bawa. Keberadaan koruptor memang harus disapu bersih di negara ini. O, o. Apa sih definisi koruptor? Orang yang memakai uang negara/rakyat untuk kepentingan pribadi tanpa izin? Ya, benar sekali. Namun, gelar koruptor tak melulu tersemat pada orang yang demikian, yang banyak digembar-gemborkan di media massa dan elektronik hingga terang-terangan disebut koruptor. Awas! Jangan-jangan Anda pun koruptor!

                Kok bisa? Zeti Arina, seorang konsultan pajak sekaligus ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) wilayah Jawa Timur menerangkan panjang lebar soal koruptor tak kentara ini. Hal ini terkait erat dengan prosentase membayar pajak di Indonesia yang masih tergolong rendah.  Masih banyak warga Indonesia yang wajib pajak tidak membayar pajak.

                Ada banyak penyebabnya mengapa hal ini terjadi. Adanya peraturan soal perpajakan yang cukup rumit sehingga warga jadi enggan menghitung dan membayar pajak. Ada juga yang memang tidak tahu bagaimana seharusnya membayar pajak. Apapun itu, fakta ini menjadi landasan bagi Zeti, CEO Artha Raya Consultan untuk senantiasa semangat mengedukasi warga agar melek pajak. Bahwa pajak tak seseram yang dikabarkan orang. Pajak banyak manfaatnya, termasuk kembali kepada si pembayar pajak itu sendiri.

                Tak ingin bukan Anda disebut koruptor gegara tak sadar pajak dan tidak membayarnya? Mulai sekarang, apapun profesi dan pekerjaan Anda, entah penulis, pebisnis, pegiat UKM, karyawan, pemilik perusahaan, dsb tunaikan pajak Anda. Bahkan ketika Anda menjadi pengunjung restoran pun jangan protes jika tagihannya membengkak. Itu pajak, lho! Nah, kalau bingung menghitungnya, konsultan keuangan bisa membantunya. Daripada kena denda dan sanksi yang nilainya malah lebih besar lagi jika ketahuan nantinya. Dan ini sering terjadi. Sengaja tidak melapor atau melapor tapi salah pencatatan malah akhirnya menjadikan seseorang terkena denda pajak.


                Siap membayar pajak? Iya dong! Ehm, malu disebut koruptor gara-gara tak bayar pajak. Belajar tentang pajak kini lebih mudah. Banyak edukasi dan penyuluhan yang dilakukan konsultan pajak. Curhat dengannya bisa menyelesaikan masalah. Jadi, tunggu apa lagi? Bayar pajak, yuk!

1 komentar:

  1. Malu euy nyebut koruptor kalo ternyata kita sendiri ngga sadar juga korupsi, wekekek ya semudah korupsi waktu misalnya

    BalasHapus