Ini
tentang cinta. Dan tak ada yang bisa memberikan cinta kepada seorang anak,
melainkan ibunya sendiri. Seorang pengasuh bisa memberikan perhatian kepada
seorang anak manakala ditinggal ibunya bekerja. Namun, pengasuh tak bisa
memberikan cinta. Sekelas Halimatus Sa’diah sekalipun, ketika Muhammad kecil
disusui dan diasuhnya, tetap saja Halimatus tak sanggup memberikan cinta.
Ketika peristiwa pembelahan dada atau ketika Muhammad akan diculik orang dari
Habasyah, Halimatus mengambil keputusan untuk mengembalikan Muhammad kepada
ibunya. Aminah memeluk dan menggendongnya. Tak ada ketakutan sedikit pun atas
peristiwa yang dialami anaknya. Aminah tenang, maka Muhammad pun tenang.
Ini
tentang siapakah madrasah anak pertama dan utama? Ibu, jawabannya. Memeluk
adalah bagian pengejawantahan kasih sayang serta cinta, dan karenanya anak akan
dekat dengan ibunya. Kalau sudah dekat, ibu berkata apa saja akan mudah anak
menerimanya. Ketika pertama kali ibu yang mengajarkan kebaikan, anak akan
mengingatkan dalam pikiran bawah sadarnya. Apalagi jika berulang-ulang terekam.
Apa jadinya jika pertama kali dekat dengan anak adalah keburukan yang datang di
luar ibunya? Oh, mohon jangan
salahkan anak! Ibu, peluklah kembali anakmu!
Tapi
bagaimana? Terkadang ibu terpaksa harus bekerja. Berangkat pagi pulang malam,
sampai rumah lelah melanda. Masalahnya bukan karena itu. Namun, seberapa mau
ibu kembali memeluk anaknya. Memeluk itu mudah, namun memulainya kembali yang
susah. Apalagi jika anak sudah tak balita lagi. Sudah saatnya menyudahi.
Meluangkan waktu sesaat sebelum dan sesudah pulang kerja untuk memeluk anak
adalah terapi hubungan yang luar biasa. Tahanlah kantuk, bercengkramalah
sebentar dengan anak. Anak akan memahami kelelahan ibunya. Bahwa bekerjanya ibu
bukan adalah untuk kebaikannya. Dua jam sehari sungguh akan memberi rasa dan
warna.
Ini
soal peradaban. Dan pepatah berkata bahwa ibu adalah tiang negara, patut
direnungkan kembali dalam dada. Asma binti Abu Bakar, sang ibu yang begitu luar
biasa menggembleng anaknya hingga berani syahid membela Islam adalah contohnya.
Peradaban ada karena peran seorang ibu di dalamnya. Serangkaian motivasi dan
pembelajaran berharga dari ibu akan mudah diserap anak manakala ibu bersamanya.
Memeluk, mencium, dan ungkapan kasih sayang lain hingga mampu mensibghah
kebenaran dan kebaikan dalam jiwa, pikiran, dan tingkah laku anaknya.
Bukankah
tujuh tahun pertama adalah pondasi yang seharusnya kuat untuk anak bertumbuh
dan berkembang setelahnya? Golden age
akan mencapai puncaknya manakala anak benar-benar merasakan kelembutan dan
sentuhan kasih sayang ibunya. Tak ada hukuman fisik ataupun hukuman verbal.
Tujuh tahun berikutnya, pelukan itu tetaplah dibutuhkan. Ibu sedang
cerewet-cerewetnya mendampingi anak mengenal dan mempraktikkan kebaikan hingga
usia ini pun mencapai masa emasnya. Memeluk bisa menjadi baterai baru bagi
anak. Dan tujuh tahun berikutnya lagi anak sudah siap dan matang menjalani
hidupnya. Mana yang benar dan mana yang salah, anak sudah punya landasannya.
Tabungan
pelukan tetaplah harus diberikan oleh seorang ibu. Banyak godaan dan masalah
yang membelit anak. Rona kehidupan bersliweran tiada henti di hadapannya. Ada
yang menakjubkan namun mengandung dosa. Ada pula yang kelihatannya tak sedap
dinikmati, namun sebenarnya jalan surga. Anak bimbang. Ada kebingungan. Peluklah,
karena pelukan itu menentramkannya, menyejukkannya. Ibu akan mudah menjelaskan
mengapa itu demikian.
Memeluk
bukan persoalan sempat atau tidak sempat. Memeluk adalah bagian yang tak boleh
terlupakan dari seorang ibu kepada anak. Memeluk adalah bagian pengungkapan
bagaimana peradaban itu sanggup tercipta. Ibu, peluklah kembali anakmu!
pelukan seorang ibu kepada anaknya wujud kasih sayang yg tiada berbatas...nice post... salam kenal ya...
BalasHapussalam kenal mbak Rita. moga bermanfaat tulisan ini
HapusIya bener. Pelukan ibu tug menenangkan anak. Anak jadi tenang dan peyayang insya Allaj
BalasHapuskarena anak mencontoh langsung ibunya. jadi penyayang deh!
HapusBahkan konon, pelukan selama 20 detik setiap pagi bisa menghilangkan stress. Dan bila dilakukan beberapa kali dalam sekali, bisa buat awet muda :)
BalasHapusbenarkah? praktikkin ah..makasih infonya mbak
Hapussentuhan dan pelukan adalah kekuatan bagi anak ^_^ ...mari berpeluakn
BalasHapusmari..terimakasih mbak
Hapus