Sepekan
lebih yang lalu jari tangan kiri saya disengat kelabang ketika tidur malam. Nggak
tahu dari mana datangnya, yang terasa langsung adalah sengatannya. Dan, nyeri
langsung merambah ke seluruh tangan kiri, mulai dari pundak sampai jari-jari.
Sontak, saya kaget dan memanggil suami untuk mengusirnya. Untung bukan
anak-anak yang disengat. Nggak kebayang jika sengatan itu menyerang mereka.
Langsung
deh suami mencari informasi tentang pertolongan pertama jika disengat kelabang.
Saya beranjak berdiri menuju freezer almari es. Saya sentuhkan jari di
langit-langit freezer. Dingin! Dan dingin ini memang berfungsi untuk meredakan
nyeri dan mencegah peradangan. Agar bekas sengatan kelabang tidak membengkak
besar.
Saya
lihat jari yang tersengat memang langsung berwarna merah. Bengkak tidak
seberapa. Bekas sengatan juga tak tampak besar. Namun nyerinya membuat saya
memejamkan mata. Apalagi ketika jari disentuhkan di langit-langit freezer,
berusaha keras saya menahannya. Ya, itu efek pertamanya. Namun, lama-lama membuka
almari es tak ada baiknya. Lelah berdiri, almari es juga akan cepat rusak.
Suami pun membuat es batu berharap besok pagi bisa dipakai mengompres jari
saya.
Saya
kembali ke kamar. Saya minta suami pijitin dan olesi minyak di jari-jari sekitar
jari yang tersengat kelabang. Bukan jari yang tersengat kelabang, ya. Biar tak kaku saja dan mengurangi nyeri. Tapi tetap
saja mata tak bisa merem. Nyerinya tak bisa diajak kompromi. Sesekali kembali
ke almari es melakukan hal seperti sebelumnya. Merebahkan tubuh lagi, tak bisa
terpejam lagi.
Pagi
harinya, barulah mengompres dengan es batu yang dibuat dini hari. Sambil
tiduran di kasur sambil mengompres. Dengan posisi yang pas mata mencoba untuk
istirahat beberapa menit. Syukurlah sampai siang nyeri berkurang, meski jari
masih merah dan bengkak sedikit. Jari yang tersengat kelabang juga masih kaku. Terus
saja digerak-gerakkan sebisanya agar lentur kembali.
Paling
tidak siang itu saya bisa beraktivitas meski nyetir motor tidak bisa. Nyeri masih
terasa di seluruh tangan meski berkurang. Karena sudah merasa bisa tidur, saya
tidak mengompresnya lagi. Saya biarkan saja. Syukurlah, nyeri disengat kelabang
berkurang banyak dalam 2 hari. Hanya masih di jarinya saja yang sampai sekarang
kalau ditekan kulitnya masih sakit. Penampakannya masih merah juga.
Ehm,
kelabangnya sih kemarin nggak besar-besar amat. Menurut referensi yang saya baca,
semakin besar kelabang, ketika menyengat maka semakin banyak racun yang keluar.
Nyerinya semakin dahsyat lagi. Hi, jadi ngeri. Perlu waspada musim hujan begini.
Kelabang suka keluar dan jalan-jalan. Suka di tempat lembab, di lipatan kain,
dsb. Perlu cek kasur tiap hari. Saya masih untung yang disengat jari tangan,
bukan telinga atau hidung. Nggak kebayang jika yang disengat anggota tubuh
vital.
Cukup
kompres air dingin/es batu saja sudah cukup kok meredakan nyeri dan mencegah
peradangan. Kecuali bagi yang alergi sengatan, kata teman yang dokter memang harus
konsumsi obat anti nyeri. Apalagi jika nyerinya sampai tak bisa menahan
merasakannya.
Yuk,
cek seisi rumah kita setiap hari! Musim hujan sudah mewarnai, pastikan
lubang-lubang di rumah sehingga kehadiran kelabang bisa diantisipasi!
Ngerii...
BalasHapusCepet sembuh ya mbak Henny...ngeri juga ngebayanginnya. Mudah-mudahan kita semua bisa terhindar dari bahaya ini..aamiin..aamiin
BalasHapusIya Niy.. kelabang suka sembunyi.. saya pernah menemukan di lipatan seprai kasur suami saat sakit.. Alhmd bisa ketahuan lebih awal.. kasian kalo jadi sobel sakitnya.. Maksih Mb Hany infonya..:)
BalasHapus