Membaca
tafsir memang perlu penghayatan agar bisa merasuk dalam hati dan membekas
tajam. Sehingga karenanya, hidup jadi lebih berhati-hati dan senantiasa lurus
niat karena-Nya. Kalau tuliskan semua tafsirnya pasti akan panjang, jadi saya
ringkaskan saja ya. Mau lengkap, baca deh tafsirnya Ibnu Katsir. Cukup mudah
dicerna!
Surat
An-naba adalah surat awal juz 30, terdiri atas 40 ayat. Di tafsir Ibnu Katsir
dibagi menjadi 4 bagian membahas tafsirnya. Bagian 1 meliputi 16 ayat pertama.
Bercerita tentang apa? Mengenai apa itu hari kiamat. Ya, sebuah hari yang pasti
datang dan tidak diketahui kapan terjadinya. Orang-orang musyrik juga
menanyakannya. Mengenai hari kiamat ini, banyak orang memperselisihkannya. Ada
yang percaya dan ada yang tidak. Bagi yang tidak mempercayainya, Allah
memberikan ancaman yang sangat keras, bahwa hari itu pasti akan dilihatnya.
Tentu saja, Allah juga menunjukkan kebesaran-Nya agar manusia tetap beriman
kepada-Nya. Bumi sebagai hamparan, gunung sebagai pasak, manusia
berpasang-pasangan, tidur sebagai istirahat, malam sebagai penutup, dan siang
sebagai waktu untuk bekerja. Allah pun membangun tujuh langit dengan
keluasannya disertai matahari yang terang benderang. Tak luput pula, Allah lah
yang menurunkan hujan dari awan sehingga airnya tercurah sangat banyak. Air
hujan inilah yang menjadika tumbuhan, bijian, dan kebun menjadi lebat.
Bagian
kedua tafsir surat ini meliputi 14 ayat selanjutnya. Hari kiamat sudah ditetapkan
Allah kapan akan terjadi. Tidak bisa dimajukan dan dimundurkan. Ketika
sangsangkala ditiup, manusia akan berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Sebagian
ada yang menafsirkan bahwa manusia akan datang berkelompok bersama Rasulnya.
Setelah itu Allah membukakan pintu langit dimana biasanya malaikat turun. Orang-orang
yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya telah disediakan baginya ruang pengintai
di neraka sehingga menjadi tempat menetap abadi mereka. Ruang pengintai ini ada
yang menafsirkan sebagai ruangan yang dijadikan tempat penyeberangan. Bahwa
sebelum masuk surga manusia akan menyeberangi neraka terlebih dahulu. Orang
yang ingkar Allah dan Rasul-Nya ini berada dalam nerakan berabad-abad lamanya
alias masa yang tiada terputus. Tahukah bahwa neraka tidak ada kesejukan dan
tak ada minuman, kecuali air mendidih dan nanah. Yang demikian ini memang
merupakan balasan yang setimpal bagi mereka yang ingkar. Mereka tidak meyakini
bahwa ada hari pembalasan setelah hidup mereka di dunia. Tak ada ketakutan
dalam diri mereka terhadap hisab Allah. Terus saja mereka mendustakan ayat
Allah dan mereka tak sadar kalau Allah mencatatnya. Hanya adzab yang akan
ditambahkan Allah atas perbuatan mereka.
Bagian
ketiga tafsir surat ini meliputi 6 ayat. Bercerita tentang kebalikannya. Bahwa
orang bertaqwa akan memperoleh kemenangan dalam keadaan suci. Mereka selamat
dari neraka dan ada kebun serta buah anggur untuk mereka. Tak lupa Allah
menyediakan bidadari yang gadis dan montok serta air yang jernih dan penuh. Di
dalam surga, mereka balasan dan pemberian nikmat dari Allah secara memadai lagi
banyak.
Dan
bagian terakhir tafsir surat Annaba mencakup 4 ayat. Isinya tentang apa? Tak
lain tentang Allah yang menjadi pemilik bumi dan langit dan apa-apa yang ada di
antaranya. Tak ada yang bisa berbicara dengan-Nya kecuali atas izin-Nya. Semua
anak cucu Adam dan malaikat pada hari ini berdiri bershaf-shaf terkunci
mulutnya. Kecuali yang mendapat izin-Nya, yaitu Rasul yang benar kata-katanya.
Hari kiamat pasti terjadi. Siapa yang ingin bertemu Allah, maka dia akan berada
dalam petunjuk-Nya. Sedangkan yang tidak, Allah sudah memperingatkannya bahwa
ketika hari keputusan akan ditunjukkan semua amal yang mereka lakukan. Hingga
akhirnya mereka pun meminta agar menjadi hewan saja yang ketika selesai
pemberian keputusan dijadikan sebagai tanah kembali.
Ehm,
merinding baca tafsir aslinya. Moga senantiasa terjaga iman kepada Allah dan
Rasul-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar