Rabu, 12 November 2014

Inti Tafsir QS An-naba


                Membaca tafsir memang perlu penghayatan agar bisa merasuk dalam hati dan membekas tajam. Sehingga karenanya, hidup jadi lebih berhati-hati dan senantiasa lurus niat karena-Nya. Kalau tuliskan semua tafsirnya pasti akan panjang, jadi saya ringkaskan saja ya. Mau lengkap, baca deh tafsirnya Ibnu Katsir. Cukup mudah dicerna!

                Surat An-naba adalah surat awal juz 30, terdiri atas 40 ayat. Di tafsir Ibnu Katsir dibagi menjadi 4 bagian membahas tafsirnya. Bagian 1 meliputi 16 ayat pertama. Bercerita tentang apa? Mengenai apa itu hari kiamat. Ya, sebuah hari yang pasti datang dan tidak diketahui kapan terjadinya. Orang-orang musyrik juga menanyakannya. Mengenai hari kiamat ini, banyak orang memperselisihkannya. Ada yang percaya dan ada yang tidak. Bagi yang tidak mempercayainya, Allah memberikan ancaman yang sangat keras, bahwa hari itu pasti akan dilihatnya. Tentu saja, Allah juga menunjukkan kebesaran-Nya agar manusia tetap beriman kepada-Nya. Bumi sebagai hamparan, gunung sebagai pasak, manusia berpasang-pasangan, tidur sebagai istirahat, malam sebagai penutup, dan siang sebagai waktu untuk bekerja. Allah pun membangun tujuh langit dengan keluasannya disertai matahari yang terang benderang. Tak luput pula, Allah lah yang menurunkan hujan dari awan sehingga airnya tercurah sangat banyak. Air hujan inilah yang menjadika tumbuhan, bijian, dan kebun menjadi lebat.

                Bagian kedua tafsir surat ini meliputi 14 ayat selanjutnya. Hari kiamat sudah ditetapkan Allah kapan akan terjadi. Tidak bisa dimajukan dan dimundurkan. Ketika sangsangkala ditiup, manusia akan berkumpul sesuai dengan kelompoknya. Sebagian ada yang menafsirkan bahwa manusia akan datang berkelompok bersama Rasulnya. Setelah itu Allah membukakan pintu langit dimana biasanya malaikat turun. Orang-orang yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya telah disediakan baginya ruang pengintai di neraka sehingga menjadi tempat menetap abadi mereka. Ruang pengintai ini ada yang menafsirkan sebagai ruangan yang dijadikan tempat penyeberangan. Bahwa sebelum masuk surga manusia akan menyeberangi neraka terlebih dahulu. Orang yang ingkar Allah dan Rasul-Nya ini berada dalam nerakan berabad-abad lamanya alias masa yang tiada terputus. Tahukah bahwa neraka tidak ada kesejukan dan tak ada minuman, kecuali air mendidih dan nanah. Yang demikian ini memang merupakan balasan yang setimpal bagi mereka yang ingkar. Mereka tidak meyakini bahwa ada hari pembalasan setelah hidup mereka di dunia. Tak ada ketakutan dalam diri mereka terhadap hisab Allah. Terus saja mereka mendustakan ayat Allah dan mereka tak sadar kalau Allah mencatatnya. Hanya adzab yang akan ditambahkan Allah atas perbuatan mereka.

                Bagian ketiga tafsir surat ini meliputi 6 ayat. Bercerita tentang kebalikannya. Bahwa orang bertaqwa akan memperoleh kemenangan dalam keadaan suci. Mereka selamat dari neraka dan ada kebun serta buah anggur untuk mereka. Tak lupa Allah menyediakan bidadari yang gadis dan montok serta air yang jernih dan penuh. Di dalam surga, mereka balasan dan pemberian nikmat dari Allah secara memadai lagi banyak.

                Dan bagian terakhir tafsir surat Annaba mencakup 4 ayat. Isinya tentang apa? Tak lain tentang Allah yang menjadi pemilik bumi dan langit dan apa-apa yang ada di antaranya. Tak ada yang bisa berbicara dengan-Nya kecuali atas izin-Nya. Semua anak cucu Adam dan malaikat pada hari ini berdiri bershaf-shaf terkunci mulutnya. Kecuali yang mendapat izin-Nya, yaitu Rasul yang benar kata-katanya. Hari kiamat pasti terjadi. Siapa yang ingin bertemu Allah, maka dia akan berada dalam petunjuk-Nya. Sedangkan yang tidak, Allah sudah memperingatkannya bahwa ketika hari keputusan akan ditunjukkan semua amal yang mereka lakukan. Hingga akhirnya mereka pun meminta agar menjadi hewan saja yang ketika selesai pemberian keputusan dijadikan sebagai tanah kembali.


                Ehm, merinding baca tafsir aslinya. Moga senantiasa terjaga iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar