AWALI
BANGUN PAGI
“Qowiyy pinter, pagi dah mandi dan
makan!”seorang ibu berkata ketika melihat anak saya bermain sepeda.
“Qowiyy biasa bangun sebelum
subuh,”jawab saya.
Ayo bangun pagi! Ini bukan semata-mata
ajakan biasa. Mengapa? Pertama, faktanya ada orang tua enggan membangunkan
anaknya ketika pagi tiba, apalagi yang balita dan ketika liburan. Malah,
orang tuanya ikut-ikutan bangun kesiangan. Kedua, karena bangun pagi membuat tubuh
segar, jiwa bahagia, serta memaksimalkan kerja otak, apalagi untuk anak
usia dini di golden age yang dia
alami. Dengan bangun pagi pula anak memiliki kesempatan untuk sarapan. Menurut
penelitian ahli dari Universitas Swansea Wales, ketika bangun pagi glukosa dan glikogen dalam tubuh dalam kondisi terkuras, maka sarapan bisa
memenuhi kebutuhan ini. Glukosa pun merupakan satu-satunya bahan bakar yang
dibutuhkan otak.
Tepat
Nutrisi
Tentu tak sembarang makanan masuk organ
pencernaan anak saat sarapan. Atau di waktu makan lainnya. Qowiyy menjalani MPASI sampai usia 12 bulan tanpa gula dan garam. Sampai sekarang,
jelang 3 tahun, saya pun membatasi konsumsi gulanya. Masak sayur tanpa
gula, camilan buah saja. Aman, sehat, tanpa gula tambahan karena sayur dan buah
sudah mengandung gula. Jadi, mengapa harus ditambah? Jajan? Jarang
sekali saya mengajak Qowiyy jajan di luar kecuali jika terpaksa bepergian lama. Itupun hanya 2 kue.
“Nggak makan coklat ma permen ya!”kata
Qowiyy setiap kali diberi seseorang meskipun terkadang temannya sendiri.
“Kenapa, Mas?”
“Bikin gigi rusak, nggak sehat!”
Begitulah! Jika
anak dibiasakan sejak dini tidak memakan camilan manis, anak bisa mengendalikan dirinya.
Nah, bagaimana jika anak doyan susu? Gampang!
Alternatif cerdas bisa dengan memberinya ANMUM ESSENTIAL, tanpa gula tambahan. Asupan gula yang berlebih mampu meningkatkan kerja insulin dan mengurangi aktivitas neurotransmitter dalam otak. Akibatnya,
anak jadi susah berkonsentrasi dalam belajar.
Anmum Essential-tanpa gula tambahan |
Tanpa gula memang menyenangkan. Hasilnya,
konsentrasi Qowiyy melebihi target rentang konsentrasi usianya yang seharusnya 7-9
menit. Bahkan pernah saya menghitung durasi dia bermain kacang hijau sampai menghabiskan waktu 20 menit.
Bermain mengisi dan menumpah kacang hijau |
Latih
Konsentrasi
Bangun pagi saja tidak cukup. Tepat
nutrisi memang penting sekali. Namun, stimulasi konsentrasi tetap harus
dilakukan. Kondisi anak bahagia karena bangun pagi dan otak yang siap
belajar karena makanan tepat nutrisi akan sangat mendukung proses stimulasi
ini. Menumpuk lego, menjahit baju kertas, memasang kepingan puzzle, membaca buku pun bisa dilakukan
untuk meningkatkan konsentrasi. Tipsnya sederhana, saya tidak mengeluarkan
semua media bermain sekaligus. Jika media pertama yang dipilih anak adalah lego,
maka media lainnya tidak dikeluarkan dulu, sehingga anak bisa bermain sepuasnya
dengan media yang ada di hadapannya. Jika sudah selesai, baru bisa berganti
media lainnya.
"Aku mau bikin kursi yang tinggi, Bunda!" |
Laki-laki bisa menjahit baju kertas juga lho ... |
Selain kegiatan bermain seperti di atas,
konsentrasi bisa dilatih dengan bernyanyi ketika mengajarkan anak membereskan
mainannya. Ini baru saja saya lakukan. Sedotan yang kocar-kacir bisa
dikembalikan ke tempatnya semula dalam waktu lebih dari 15 menit. Bukan lamanya
memungut dan mengembalikan, tapi karena Qowiyy konsentrasi dengan yang saya
nyanyikan.
“Merah, merah, kuning, hijau, ungu,
ungu,”saya bernyanyi penggalan lagu “Pelangi-pelangi” yang saya ubah syairnya
seperti itu. Ketika menyebut merah berarti sedotan yang dikembalikan Qowiyy
berwarna merah.
“Bukan, Bunda!”saya pun berhenti
bernyanyi.
“Kenapa?”
“Itu kuning, bukan ungu!”jawab Qowiyy
ketika saya menyebut ungu tapi sedotan yang dia kembalikan berwarna kuning.
Berarti Qowiyy bisa konsentrasi. Dan
ketika saya lakukan hal serupa untuk warna yang lainnya dia bisa membetulkan
warna sedotan sebenarnya. Qowiyy tertawa terpingkal-pingkal, berkonsentrasi,
dan sedotan kembali rapi. Mudah, bukan?
Siap-siap membaca |
Tulisan ini diikutsertakan dalam
“WRITING COMPETITION ANMUM BUNDA
INSPIRATIF bersama IIDN” (http://www.facebook.com/groups/ibuibudoyannulis/)
Referensi:
Inspiratif mba, bundanya juga kreatif bangeeet ^^
BalasHapusSelamat yaaa, dapat juara 2
BalasHapusMakasih mbak Arin, selamat juga buat dirimu. kalau ada info lomba lagi kasih tau ya ...
Hapus