Minggu, 03 Februari 2013

Banggakah Anda?


Komentar pertama

“Saya mendapatkan kesempatan untuk mempengaruhi kehidupan manusia, untuk mengajarnya dan untuk membentuknya menjadi orang dewasa yang berbahagia.”
“Ini adalah cinta yang saya dapatkan sebagai balasan, tidak ada yang dapat dibandingkan.”

Komentar kedua

“Pekerjaan saya tidak ada habisnya! Seperti saya harus siaga 24 jam sehari, 365 hari setahun.”
“Tidak ada kebebasan, atau saya harus merencanakan waktu luang saya!”

Begitulah beberapa komentar dari 20 orang tua ketika seorang ahli yang bernama Rebecca Rutledge mengadakan survey kecil-kecilan kepada mereka. Betapa menjadi orang tua mempunyai kesan tersendiri buat mereka. Pertanyaannya,”Bagaimanakah kesan Anda menjadi orang tua selama ini? Yang tiap hari bergelut dengan anak Anda yang masih TK?”

Jawabannya terserah Anda. Ada kemungkinan Anda akan menjawab seperti komentar pertama, namun bisa juga Anda akan menjawab sebagaimana komentar yang kedua. Itulah mindset Anda terhadap peran Anda sebagai orang tua.

Sedikit kita korek bersama. Anda yang sepakat dengan komentar pertama, tentunya nampak jelas bahwa menjadi orang tua adalah hal yang sangat menyenangkan. Bagaimanapun tingkah polah anak Anda, Anda begitu menikmatinya. Bahkan orang tua yang seperti ini justru akan berusaha melakukan apapun agar anaknya menjadi orang yang luar biasa ke depannya.

Bagaimana dengan komentar kedua? Orang tua jenis ini menganggap bahwa pekerjaan menjadi orang tua begitu menyita tenaga dan waktunya. Bahkan untuk bisa menyenangkan diri sendiri pun rasanya tak bisa lagi. Semua diambil alih oleh anaknya. “Tiba saatnya aku bermanja diri”, seolah kalimat ini bakal tak pernah bisa diucapkan oleh orang tua yang berkomentar seperti ini. Semua untuk kebahagiaan anaknya.

Mana yang lebih baik? Jawabannya,”Tidak ada!” Keduanya adalanya orang tua yang baik. Lihat! Bukankah semua yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan anak mereka? Maka, tetap berbanggalah Anda menjadi orang tua. Dari komentar-komentar di atas tidak menyiratkan bahwa yang pertama lebih baik sedang yang kedua adalah lebih buruk. Sekali-kali, tidak!

Bagaimanapun Anda lebih beruntung karena Anda bisa menyandang gelar orang tua. Masih banyak di kanan kiri Anda yang meski sudah menikah, belum juga dikaruniai anak. Mereka belum bisa merasakan menjadi Anda. Tak jarang mereka terus berdoa agar bisa menyamakan statusnya seperti Anda, menjadi orang tua.

Anak Anda memang berbeda dengan anak orang tua lainnya. Mungkin Anda sering dibuat kewalahan dengan tingkah anak Anda. Hingga akhirnya lelah menghampiri Anda. Keluh kesah itu ada, namun di balik sanubari Anda ada senyum mengembang di sana. Anda bangga menjadi orang tua.

Maka, sebagai bukti kebanggaan Anda, sebagai efek dari peran Anda, jadilah terus orang tua yang terbaik bagi anak Anda. Terbaik? Ya, biarkan anak Anda merasakan kehebatan Anda menjadi orang tua. Penuh kehangatan, kasih sayang, meski sepanjang waktu Anda menghabiskannya untuk mereka. Meski setiap detik anak Anda senantiasa berkata,”Ibu, ibu!” Nikmatilah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar