Seperti sudah dikabarkan,
Rasulullah selalu menemani anak-anak dalam permainannya di setiap kesempatan.
Diantara anak-anak yang ditemani beliau adalah Ibnu Abbas dengan berjalan
bersama dan sepupunya Ja’far. Anas pun sering ditemaninya bermain.
Maka, Anda pun harus menemani
anak Anda bermain. Mengapa? Sudah menjadi hak anak bisa ditemani orang yang lebih
dewasa agar dia bisa banyak belajar sehingga perilakunya bisa terarah. Tak
hanya itu, orang tua juga perlu menemani anaknya bermain dengan teman
sebayanya. Kalau perlu memilihkannya. Bukankah teman anak Anda bisa menjadi
cermin bagaimana anak Anda? Bukankah orang yang dekat dengan tukang parfum akan
kecipratan baunya yang wangi? Demikianlah Rasulullah mengajarkan. Hal ini bukan
berarti pilih-pilih teman, namun pengawasan dari Anda lah yang paling berperan
penting.
Selain itu, sudah sangat mafhum
kalau anak adalah orang tua. Apakah maksudnya? Ya, anak dalam kesehariannya,
karena selalu bersama orang tuanya, maka dia akan mengapdosi apa saja yang Anda
katakan dan lakukan. Orang tua akan menjadi taladan pertama bagi anak-anak
mereka. Tak terkecuali anak Anda. Maka, berikanlah panutan yang terbaik untuk
buah hati Anda. Apa saja?
1.
Kejujuran
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah
bersabda,”Barangsiapa yang berkata kepada seorang anak kecil,’Kemari! Aku akan
memberikan kamu ini,’ lalu ia tidak memberikannya maka ia dianggap telah
melakukan satu kebohongan.” (HR Ahmad)
Sekarang ini masih banyak ditemui orang tua berkata
bohong kepada anaknya meski untuk tujuan baik. Misalnya, ketika orang tua tak
ingin anaknya bermain lama-lama di air, dia berkata kepada anaknya bahwa akan
ada setan lewat. Atau ketika mau menyuapi anaknya namun si anak menolak, orang
tua berkata,”Tuh lihat ada kucing, ntar makannya diambil ma kucing.” Padahal
ketika itu tidak ada kucing. Sederhana, tapi berbahaya.
2.
Adil
Suatu ketika Rasulullah diberi minuman untuk beliau
minum sedang di kanan beliau ada seorang anak kecil dan di kiri beliau ada
orang tua. Rasulullah lalu berkata kepada anak kecil tersebut,”Apakah kau
mengizinkan aku untuk memberikan minuman ini kepada mereka?” Anak itu
berkata,”Demi Allah, wahai Rasulullah! Aku tidak akan memberikan bagianku
kecuali hanya untukmu!
3.
Berbakti kepada orang tua
Masih ingatkah dengan kisah 3 orang pemuda yang
terjebak dalam gua, dimana salah satunya punya amalan yang luar biasa terkait
dengan susu? Pemuda ini punya orang tua yang renta dan selalu mendahulukan
mereka untuk meminum susu sebelum diberikan kepada anak-anaknya. Suatu hari
pemuda ini menebang kayu dan tidak sempat bertemu dengan kedua orang tuanya.
Ketika menemuinya, kedua orang tuanya dalam keadaan tertidur. Anak pemuda ini menangis kelaparan dan minta
susu, tapi pemuda ini tak memberikannya hingga kedua orang tuanya terbangun dan
minum susu. Melalui amalan ini, pemuda ini memohon pada Allah untuk membuka
gua, dan batu yang menutupi hanya bergeser sedikit.
Kita lihat, kisah ini memberikan teladan langsung
kepada anak bagaimana harus berbakti kepada orang tua.
4.
Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa ia berkata kepada
ayahnya,”Aku mendengar ayah berdoa di setiap waktu dengan doa,’Ya Allah,
perbaikilah fisikku, perbaikilah pendengaranku, perbaikilah penglihatanku.
Tiada Tuhan selain Engkau.’ Ayah mengulanginya 3 kali di waktu pagi dan 3 kali
di waktu sore.” Sang ayah lalu berkata,”Aku mendengar Rasulullah mengucapkan doa
yang sama dan aku suka mencontoh perilakunya.” (HR Abu Daud)
Begitulah, anak akan melihat apa yang dilakukan
kedua orang tuanya. Beribadah sudah menjadi kebutuhan manusia, maka sudah
sewajarnya sejak dini orang tua mengajarkan dan mencontohkan bagaimana
beribadah kepada Allah, pemilik alam raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar