Minggu, 17 Februari 2013

Meditasi, Obat Trauma


"Seperti diketahui, pihak keluarga menyatakan Rasyid mengalami trauma pasca kecelakaan. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta Selatan dan Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Alasan itu pula yang membuat Rasyid tidak ditahan, selain karena jaminan keluarga." (berita okezone)

"Dia telah menderita dari sejumlah kegagalan organ, menyusul cedera serius di tubuh dan kepalanya. Dia bertahan untuk hidup cukup lama melawan penderitaan tetapi trauma yang dialami tubuhnya sangat parah."(berita tentang mahasiswi kedokteran India, 23 tahun, diperkosa)

"Sudah dua bulan berlalu, Saiful Jamil masih belum bisa melupakan kecelakaan tragis yang menewaskan istrinya, Virginia Anggraeni. Pedangdut yang akrab disapa Ipul itu mengaku kalau ia sering ketakutan ketika melewati tol Cipularang, lokasi kecelakaan yang terjadi pada 3 September tersebut" (berita wowkeren.com)

Jika disimpulkan, tentang apakah 3 berita di atas?
Ya, tentang kesedihan, ketakutan yang akhirnya berujung dengan kondisi trauma. Pengalaman negatif, jika sebagian besar orang yang mengalaminya tak mampu mengolah pikirannya, maka trauma yang malah akan terjadi meliputi kehidupannya. Perlu usaha yang sangat keras untuk bisa memusnahkan rasa ini. Mengapa trauma harus dihilangkan? Tak lain karena kondisi ini sangat berpengaruh pada langkah masa depan seseorang. Trauma yang kritis akan menjadikan kehidupan seseorang semakin miris, berakhir keputusasaan.


Beginilah trauma! Takut!


Namun, bukan berarti trauma tak ada obat yang bisa menyembuhkannya. Meditasi bisa menjadi pilihan utamanya, mengingat kegiatan yang melibatkan pikiran ini menjadi tren gaya hidup tahun ini. Yang perlu dipahami pertama kali adalah bahwa masalah pasti akan selalu ada dalam liku-liku kehidupan. Dan yang sikap yang harus diambil adalah menghadapi masalah tersebut. Trauma terjadi karena ada kemandegan semangat penderitanya untuk terus berani maju menjadi problem solver. Pikiran yang senantiasa negatif terhadap permasalahan itu sendiri justru akan menjadi sebilah pedang yang bisa membunuh kehidupan. Gelap, tak ada cahaya. Suram, tak ada gairahnya.

Meditasi adalah terapi. Obat yang murah, sederhana, bahkan tak perlu mengeluarkan dana untuk melakukannya. Meditasi mengajak pelakunya untuk senantiasa berdamai dengan diri sendiri. Mengapa? Karena kedamaian ini yang nantinya akan mengalirkan pengaruh positif pada pikiran. Pun, meditasi bisa memberikan setruman yang luar biasa bagi pelakunya untuk semakin dekat dengan Tuhannya.


Beginilah meditasi! Tenang.


Apa indikasi meditasi berhasil sehingga trauma berganti menjadi kegairahan? Seseorang ketika meditasi gelombang otaknya berada dalam gelombang otak delta, dimana pada gelombang ini pikiran pada fase yang sangat tenang. Tentu, ini tak mungkin terjadi dengan sendirinya. Ada teknik pernafasan yang teratur yang mampu memberi imbas ketenangan pikiran. Dan jika sudah tenang, serasa nikmat hidup ini. Not under pressure.

Layaknya menjalani hari ini, maka fokuslah pada hari ini, tanpa ada tekanan memikirkan masa depan yang masih misteri atau masih mengungkit-ungkit kepingan puzzle masa lalu. Trauma terjadi karena seseorang sulit melupakan kenangan masa lalu yang buruk sehingga buruk pula persepsinya tentang masa depan. Akhirnya, hari ini tak pernah dengan sejati menjadi miliknya.

Fokus pada hari ini, begitulah semestinya. Seperti apa yang sudah dilakukan oleh Adjie Silarus. Masa lalunya yang kelam dia tinggalkan. Tak sampai mendarah daging dalam memorinya. Rugi jika dilakukan. Lalu, Adjie Silarus berusaha mendapatkan masanya kini dengan meditasi yang dia jalani. Alhasil, kecemasan masa depan pun tak menghampiri.

Begitulah meditasi. Bersama Indscript Creative dengan Personal Branding Agency nya mari kita kampanyekan sekaligus melakukan meditasi. Tanpa ditunda lagi, untuk menikmati hari ini, agar konsentrasi penuh dengan masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar