Senin, 20 Mei 2013

Geser Sedikit, Ya!


Hati rasanya sedikit jengkel ketika naik sebuah angkotan kota (angkot), ada 2 penumpang duduk saling berhadapan sama-sama sedang asyik memencet tombol-tombol HP mereka. Sampai-sampai mereka tak sadar bahwa saya yang sedang menggendong bayi dan menggandeng seorang balita sudah naik dan mau masuk ke dalam angkot tak bisa lewat. Keduanya duduk membungkuk dekat pintu angkot hingga bagian tengah angkot yang biasa dipakai jalan untuk penumpang masuk sedikit tertutup.
“Permisi, tolong geser ya!” saya menyapa dan baru lah mereka menegakkan tubuhnya.

Atau pernah juga saya naik angkot beserta dua anak saya, mau duduk di bangku angkot yang mestinya muat 4 orang jadi hanya cukup 3 penumpang. Bukan karena penumpangnya gemuk-gemuk, tapi karena ada penumpang yang duduknya miring ke samping sambil bersandar di bagian pojok angkot. Kalau sopirnya sendiri yang tak teriak-teriak, si penumpang itu tetap saja akan begitu.
Peduli antar penumpang sepertinya memang harus digalakkan. Masih sering dijumpai penumpang duduk dengan nyaman hingga menghabiskan tempat, namun di dekatnya ada lansia, ibu hamil, atau orang yang membawa anak kecil terpaksa berdiri. Padahal jika mau geser sedikit tubuhnya, lumayan masih ada satu kursi lagi untuk ditempati. Yang kejam lagi jika sudah tahu kondisinya demikian, sang penumpang malah berangkat tidur sambil menutupi kepalanya dengan koran. Sedang di depannya, seorang ibu hamil berdiri kepayahan.
Masih mending kalau di angkot, sang sopir masih menegur. Di kereta api semacam KRL pemandangan seperti itu masih sering nampak di depan mata. Petugas yang mengecek karcis juga tak berani mengingatkan. Kepedulian antar penumpang masih kurang, sehingga kalimat “Geser Sedikit, Ya!” sepertinya jadi lumrah dilontarkan.

2 komentar:

  1. Iya, paling bete kalau yang diminta geser memandangi kita dengan sok cool gitu :-D

    BalasHapus
  2. setuju bu, sepertinya perlu ya kita susun "etika" naik kendaraan umum :)
    #salam kenal ... :-D

    BalasHapus