Sebenarnya anak saya, sebut
namanya Qowiyy bukan termasuk anak yang susah makan. Bahkan tiap hari jadwal
makannya selalu tepat dan dia senantiasa lahap menyantap menu yang saya
sajikan. Namun, bukan berarti Qowiyy selalu gampang makan. Ada beberapa kejadian
juga akhirnya menjadikannya susah makan. Kejadian itu misalnya sebagai berikut:
- Ketika ada kue yang melimpah di rumah. Seperti misalnya ketika saya mendapatkan bingkisan kue karena selesai ceramah, atau karena Qowiyy mendapatkan kue dari acara ulang tahun temannya, bahkan ketika ayahnya sendiri pulang dinas luar kota membawa oleh-oleh kue. Mata Qowiyy selalu berbinar-binar jika sudah melihat kue. Karena sifat dasarnya memang doyan makan apa saja, maka kue pun dilahapnya.
- Ketika perut sudah terasa penuh dan belum buang air besar selama 2 hari. Biasanya hal ini yang membuat Qowiyy enggan makan.
Lalu bagaimana? Tentu tidak
dibiarkan begitu saja, bukan? Yang namanya orang tua, apalagi seorang ibu,
pasti senang jika anaknya mau menyendok dan menghabiskan piring berisi nasi
lengkap dengan sayur dan lauknya. Ya, minimal meski tak habis namun sebagian
besar sudah dimakannya sesuai dengan porsi kebutuhan gizi yang semestinya bisa
terpenuhi.
Ada beberapa solusi cerdas yang saya terapkan agar Qowiyy selalu mau makan
terutama ketika menghadapi 2 kejadian di atas.